(KLIKANGGARAN) -- Perasaan haru dan syukur menyelimuti Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani setelah sukses meraih medali emas nomor ganda putra Bulutangkis SEA Games 2025. Pada partai final, pasangan Indonesia ini tampil solid menundukkan ganda Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor meyakinkan 21-14, 21-17.
Kemenangan tersebut menjadi momen spesial bagi Sabar/Reza, yang baru masuk skuad SEA Games secara last minute, namun mampu menutup turnamen dengan prestasi tertinggi.
Sabar: “Ini Berkat Luar Biasa, Rasanya Sangat Spesial”
Sabar tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya usai laga. Ia menyebut medali emas ini sebagai berkat besar dalam perjalanan kariernya.
Baca Juga: Dukung Penerapan SPBE, Diskominfo-SP Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Sertifikat Elektronik
“Sangat senang dan bersyukur. Kami masuk tim SEA Games hitungannya last minute, tapi bisa memberi penampilan terbaik, baik di nomor individu maupun beregu,” ujar Sabar.
Di usia 29 tahun, Sabar merasa pencapaian ini datang di waktu yang tepat.
“Saya melihat junior-junior saya sudah dapat emas SEA Games di usia belia. Saya di umur 29, tapi itu rencana Tuhan. Rasanya luar biasa.”
Ia menegaskan kepercayaan diri tetap diiringi kewaspadaan, meski unggul rekor pertemuan atas Aaron/Soh.
“Kami tidak mau lengah sedikit pun. Mereka pasti evaluasi permainan kami.”
Reza: “Perjalanan yang Tak Pernah Terbayangkan”
Bagi Moh Reza Pahlevi Isfahani, medali emas SEA Games terasa seperti mimpi yang menjadi nyata.
Artikel Terkait
Inilah Kunci Kemenangan Indonesia Saat Rebut Emas Beregu Putra SEA Games 2025
Inilah Sejumlah Penyebab Indonesia Gagal Raih Emas Final Beregu Putri SEA Games 2025
Hasil Bulutangkis SEA Games 2025: Indonesia Kunci Emas Tunggal Putra, Masih Berpeluang Tambah Dua Emas
Indonesia Pastikan Satu Emas di Cabang Olahraga Bulutangkis Perseorangan SEA Games 2025