Final French Open 2025, Bagaimana Peluang Fajar/Fikri Revans atas ganda Korea Kim/Seo dan Raih Gelar Juara?

(KLIKANGGARAN) --Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Shohibul Fikri, kembali menjejak partai final di turnamen elite setelah menembus final Denmark Open 2025 pekan lalu dan kini menghadapi ujian puncak di French Open 2025. Di final mereka akan berhadapan dengan pasangan Korea Selatan, Kim Won‑ho / Seo Seung‑jae.

Pasangan Korea memegang keunggulan head-to-head atas Fajar/Fikri dengan catatan 2 kemenangan berbanding 1.

Rekor tersebut tercatat saat Kim/Seo menang atas Fajar/Fikri di Li-Ning China Masters 2025 (21-13, 21-17) dan di Korea Open 2025 (21-16, 23-21) sementara Fajar/Fikri sempat menundukkan Kim/Seo di China Open 2025 (21-19, 21-14).

Baca Juga: Wamen Haji Dahnil Anzar Pastikan Legalisasi Umrah Mandiri Tak Ganggu Bisnis Travel, Pemerintah Siap Lindungi Ekosistem

Peluang untuk Fajar/Fikri

Bagaimana peluang Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Kim/Seo dan meraih gelar juaa ganda putra French Open 2025?

Ada sejumlah hal yang bisa membuat Fajar/Fikri mengalahkan Kim/Seo yaitu:

– Momentum positif: Setelah pekan lalu tampil di final Denmark Open, Fajar/Fikri kini datang ke final French Open dengan kepercayaan diri tinggi.

– Performa stabil: Mereka mampu menaklukkan banyak pasangan tangguh di tur dunia 2025 dan konsistensi ini menjadi modal kuat.

Baca Juga: Purbaya Ungkap Aduan Soal Dugaan Suap Rp20 Juta per Kontainer hingga Penagihan Pajak Dini Hari

– Di sisi teknis: Jika mereka bisa mengendalikan pola serangan cepat di depan net dan memaksa Kim/Seo bermain dalam ritme yang tidak nyaman, maka peluang besar terbuka.

Tantangan yang harus dihadapi
– Kim/Seo memiliki pengalaman dan catatan kemenangan atas Fajar/Fikri, sehingga mereka akan datang dengan persiapan matang dan kepercayaan diri tinggi.

– Fajar/Fikri harus menghindari kesalahan sendiri di poin-poin krusial karena Kim/Seo ahli dalam memaksimalkan peluang kecil.

– Final turnamen besar seringkali ditentukan oleh mental dan kesiapan fisik di gim tiga—ini menjadi titik ujian pasangan Indonesia.