Mereka sebelumnya menumbangkan pasangan kuat India, Satwiksairaj/Chirag, dalam laga yang ketat dan penuh tekanan.
Head to Head
Dari catatan head-to-head, Aaron/Soh unggul tipis. Dari 8 pertemuan, Aaron/Soh menang 5 kali, sementara Fajar/Fikri menang 3 kali. Ini menunjukkan bahwa laga nanti akan berlangsung ketat, dengan peluang relatif seimbang.
Kunci Kemenangan Fajar/Fikri:
- Permainan cepat dan kontrol net untuk menghindari reli panjang yang jadi kekuatan Aaron/Soh.
- Komunikasi dan kekompakan, terutama mengingat tekanan mental akan sangat besar di final.
- Memegang permainan depan, seperti yang berhasil mereka terapkan saat semifinal melawan pasangan China.
Fajar sendiri menyatakan bahwa mereka akan tampil habis-habisan menghadapi Aaron/Soh.
“Besok (minggu 27/7/2026-red) di final akan bertemu Aaron/Soh, mereka luar biasa prestasinya tahun ini. Tidak mudah tapi kami akan habis-habisan.”
Pertandingan final akan menjadi ajang unjuk gigi dua pasangan terbaik di Asia Tenggara. Selain gelar juara, laga ini juga akan menentukan siapa yang paling siap secara mental dan strategi di panggung Super 1000.
Apakah Fajar/Fikri mampu mengakhiri puasa gelar Super 1000 mereka? Ataukah Aaron/Soh akan kembali membuktikan superioritas mereka atas pasangan Indonesia?**
Artikel Terkait
Kluivert Anggap Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Hanya Formalitas, Fokus Timnas Indonesia ke Arab Saudi dan Irak
Erick Thohir Soroti Ketajaman Timnas U-23 Usai Imbang Lawan Malaysia: Jangan Cuma Hebat Saat Lawan Tim Lemah!
Banding PSSI ke AFC Diterima, Laga Timnas Indonesia vs Irak Resmi Diubah
China Open 2025: Inilah Kunci Kemenangan Fajar/Fikri Tumbangkan Liang/Wang dan Lolos ke Final Super 1000