Dengan sistem seperti program Athena, antarmuka manusia-mesin sangat penting, dan karena itu keduanya harus berfungsi pada level puncak untuk mencapai level performa tempur yang dibayangkan oleh para pendukung AI.
Manusia hancur, secara fisik dan mental, di bawah tekanan pertempuran. Mesin gagal. Performa menurun saat pertempuran bergabung. Gagasan bahwa tingkat kompetensi dan fungsionalitas yang diperlukan agar sistem AI berfungsi sebagaimana mestinya dapat dipertahankan di bawah tekanan pertempuran modern adalah kesalahan yang fatal.
India Meminta Twitter untuk Menghapus Beberapa Tweet yang Mengkritik Penanganan COVID-19
Agar sensor berfungsi, ia harus dapat mengirim dan menerima data. Setiap kali sebuah sensor berusaha mengumpulkan informasi, ia akan terpapar pada deteksi dan penghancuran. Demikian pula, setiap kali sensor menerima informasi, ia membuka dirinya terhadap kemungkinan korupsi data, baik dalam bentuk virus atau informasi yang salah. Selain itu, sinyal dapat macet dan / atau terganggu, dicegat, ditiru, dan ditunda.
Setiap sistem AI adalah tawanan data, dan dengan demikian, data menjadi kerentanan terbesarnya. Seni menipu telah ada di medan perang sejak jaman dahulu kala. Umpan, tipu muslihat, tipuan, dan penyembunyian telah beradaptasi dengan realitas saat ini.
Danrem 174 Merauke Berikan Pembekalan Kepada Prajurit Yonif 315/Garuda
Jika seorang kombatan berinvestasi dalam AI sampai-sampai keputusan pertempuran kritis digabungkan dengan kemampuan itu, maka seseorang dapat bertaruh sepeser pun menjadi satu dolar bahwa kekuatan musuh mana pun akan menjadikan penghancuran dan / atau gangguan sistem AI sebagai prioritas utama.
Peperangan elektronik akan digunakan untuk menghentikan sensor apa pun yang digunakan oleh sistem AI, dan serangan balik akan dialokasikan untuk menghancurkan sensor AI setelah ditemukan dan diisolasi di atau sekitar medan perang.
Perang siber akan diterapkan pada sistem dan program yang korup yang merupakan bagian integral dari sistem AI, dan faktor manusia akan dieksploitasi dengan penekanan pada perekrutan agen yang dapat membantu meniadakan keefektifan sistem semacam itu. Singkatnya, dalam perang melawan lawan sebaya atau dekat, sistem AI akan memiliki harapan hidup yang pendek.
Penerapan Juru Takar SPBU Kejar Juru Timbang Pasar Kabupaten Purwakarta
Terakhir, tetapi yang pasti tidak kalah pentingnya, adalah bahwa kecerdikan otak manusia tidak dapat menggantikan naluri bertahan hidup seseorang yang hidupnya dipertaruhkan. Mesin tidak memiliki keluarga atau bangsa untuk dipertahankan.
Sebuah mesin tidak mampu didorong oleh naluri utama manusia yang putus asa untuk bertahan hidup. Sebuah mesin tidak mengenal rasa takut, namun ketakutanlah yang membuat manusia begitu mematikan selama perang.
BERSAMBUNG: KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA LANJUTANNYA