Jakarta, Klikanggaran.com-- Relawan Siaga, salah satu organisasi kemasyarakatan dan kerelawanan, membentuk tim yang diturunkan untuk membantu mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Baca Juga: Boeing: Dari Kena Denda hingga Pesawat 737-500 Sudah Diwanti-wanti Bermasalah
Tim Relawan Siaga yang diturunkan sebanyak sembilan orang yang memiliki kualifikasi kebencanaan dan diving. Sebelum bergabung dengan Tim Basarnas, semua anggota tim Relawan Siaga melakukan rapid test antigen, dengan hasil semuanya negatif.
Sebagai bagian dari tim yang tergabung dengan Basarnas, tim Relawan Siaga akan mengikuti arahan dan petunjuk garis komando yang disampaikan Basarnas dalam menjalankan misi kemanusian ini,
Tim Relawan Siaga dibagi menjadi 2 shift yang akan saling bergantian sampai dengan proses pencairan korban dan evakuasi dinyatakan selesai, penambahan personil akan dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
Selanjutnya, dalam mendukung kegiatan ini, Relawan Siaga telah menyiapkan posko siaga dan akan berpartisipasi dalam membantu pelayanan dapur umum.
Semua anggota tim Relawan Siaga berharap agar proses evakuasi korban berjalan lancar dan semua tim yang terlibat kegiatan kemanusian ini senantiasa dalam keadaan sehat.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air dengan Kode Penerbangan SJ182 Itu Buatan Boeing
Sebelumnya, pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari, pukul 14.40 WIB, dan terjatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Namun, sebenarnya, jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB yang disebabkan faktor cuaca.
Merujuk pada data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca juga: Dewa Digital: Penentu Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dikatakan di Internet
Sebagai tambahan informasi, Relawan Siaga merupakan organisasi kemasyarakatan yang didirikan pada 10 November 2019 dengan maksud dan tujuan agar organisasi ini menjadi organisasi relawan yang bergerak di bidang kemanusiaan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan hidup sehari-hari. Meskipun secara umur masih muda, tetapi Relawan Siaga tetap menunjukkan eksistensinya dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat luas bagi masyarakat.