Artikel Ini Ditulis oleh Dere Linggau
Jakarta,Klikanggaran.com - Disalah satu grup chat seorang teman dari pulau seberang, mempermasalahkan kata “gendum” yang merupakan kata daerah oleh masyarakat sumatera, khususnya Palembang dan Lubuklinggau (Mungkin Jambi, Bengkulu, dan Padang juga sama) untuk penyebutan tepung terigu berprotein apapun [tinggi dan rendah]. Menurut temanku, mungkin saya salah ketik atau typo, kata gendum menurutnya agak sedikit “mengganjal” menurunya gandum adalah kata yang sebenarnya yang saya maksud.Tepung gandum dan tepung terigu adalah dua hal yang sama, mereka adalah kembar fanatik, eh salah, maksudnya identik. Berasal dari batang gandum yang membedakan adalah proses penggilingan-nya.
Tepung terigu dihasilkan dari penggilingan biji gandum bagian paling dalam sehingga warnanya putih, sedangkan tepung gendum terbuat dari semua bagian biji gandum termasuk kulit dan intinya yang membuat warnannya putih kecoklatan.
Tepung-tepungan adalah bagian terpenting dan tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Sumsel, apalagi untuk wilayah bagian timur yang mana tepung sagu menjadi bahan pokok pengganti nasi, yaitu papeda. Untuk Palembang dan Lubuklinggau, hampir setiap panganan yang menjadi oleh-oleh khasnya terbuat dari tepung yaitu pempek, kemplang, dan tekwan, selain ketiga nama tadi, ada satu jenis makanan yang juga terkenal dan diminati oleh masyarakat Sumsel, yaitu model gendum (olahan tepung yang mirip dengan tekwan tapi tanpa ikan dan mirip dengan bakwan kawi dan cuanki dari Jawa timur).
Penyajiannya model gendum pun mirip, yaitu sama-sama di dalam mangkok yang menggenang di dalam kuah gurih dengan toping tamabahan bihun dan irisan daun bawang, seledri, serta bawang goreng, paling enak disantap saat uapnya mengepul di udara, apalagi ketika saat cuaca dingin. Selain dibuat berkuah, satu lagi penyajian yang tak kalah enaknya yaitu digoreng sampai garing dan renyah, panganan ini dikenal dengan nama pempek sanghai. Adonan gandum diberi tumisan sayur wortel, kentang, seledri, bawang, daun bawang, dan telur, kemudian dimasukan ke cetakan oval lalu digoreng kedalam minyak panas, lebih nikmat jika disantap dengan cuka.