Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PMM) Baktimu Negeri Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 29 periode IV membuat Inovasi berupa keran air otomatis, pada saat Pengabdiannya di Masyarakat Desa Ngentrong. Keran air otomatis ini diberi nama “Tap Automatic Sensor”, Keran tersebut diklaim dapat meminimalisir potensi persebaran Covid-19 sekaligus sangat cocok dengan adaptasi kebiasaan baru.
Alasan menciptakan keran air otomatis ini bermula ketika merebaknya pandemi Covid-19 sejak pertengahan Maret lalu. “Kami menilai salah satu protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 yang paling dibutuhkan adalah tersedianya tempat cuci tangan pakai sabun dan alat ini kami buat untuk meminimalisir sentuhan yang berpotensi sebagai salah satu penularan Virus ini.”
“Pada saat pembuatan kami tidak mengalami kendala apapun, ini dikarenakan kami sudah mempersiapkan secara matang dalam proses pembuatan alat ini”
Cara kerja keran otomatis ini, yakni menadahkan tangan ke bawah kran dan otomatis air akan keluar selama 3 detik, karena sensor berada dekat dengan kran. Setelah itu, keran akan mati selama 30 detik untuk membasuh tangan dengan sabun. Keran akan hidup kembali selama 20 detik untuk membilas tangan dari sabun.
Supani perangkat desa Ngentrong mengatakan keran otomatis bikinan Mahasiswa ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19. Salah satu protokol pencegahan Covid-19 yang penting, yakni tersedianya tempat cuci tangan pakai sabun. “Di Balai Desa Ngentrong sudah terdapat keran otomatis ini”.
Beberapa keunggulan “Tap Automatic Sensor” ini, yakni tanpa disentuh, hemat air, ramah lingkungan dalam hal ini hemat listrik, dan biaya terjangkau.
"Untuk pembuatan “Tap Automatic Sensor” ini hanya memakan biaya sekitar 250 ribu, cukup murah untuk fungsi yang didapatkan.”
