Orang China Sudah Ogah Memakai Produk Apple!

photo author
- Jumat, 20 September 2019 | 07:38 WIB
apple 1
apple 1


Klikanggaran.com, JAKARTA – Produk Apple adalah korban pihak Amerika Serikat (AS) di negeri dengan penduduk terbesar di dunia itu dalam perang dagang dengan China. Kurang lebih begitu yang tercermin dalam sebuah survei. Konon, sebuah survei yang dilakukan terhadap konsumen China menunjukkan bahwa dampak perang dagang telah mengorbankan penjualan Apple Inc. di negeri bambu.


Pada 2017, sebelum perang dagang dimulai, Apple menduduki peringkat kelima. Tapi, pada tahun ini  Apple merosot ke urutan ke-24 dalam laporan tahunan merek-merek top China, dari urutan ke-11 pada tahun lalu.


Nah, pesaing terbesar Apple, Huawei Technologies Co., merangkak dua peringkat dan mengisi posisi kedua. Alipay, sistem pembayaran China berada di posisi paling atas.


Pertukaran posisi dalam peringkat ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi mereka Amerika Serikat tersebut terus meningkat pada tahun kedua perang tarif antara Presiden AS, Donald Trump, dan saingannya Presiden China, Xi Jinping.


-


Temuan survei yang dipublikasi oleh Prophet, perusahaan konsultan yang berbasis di San Fransisco, secara umum menunjukkan konsumen China semakin tidak tertarik terhadap beberapa merek Amerika.


Terutama setelah CFO raksasa smartphone Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap di Kanada tahun lalu atas perintah pemerintah AS.


Jay Milliken, mitra senior Prophet di Hong Kong, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (19-9-2019) mengatakan, "Kebijakan Trump atas larangan terhadap produk Huawei, memicu lonjakan dukungan untuk Huawei.”


Survei tahunan Prophet ini diikuti oleh 13.500 konsumer China di kota-kota besar dan membahas soal pandangan mereka terhadap lebih dari 250 merek dagang pada 27 kategori produk.


Responden mengevaluasi merek yang mereka gunakan atau sedang menjadi pertimbangan untuk digunakan, kemudian menilai relevansinya berdasarkan nilai kualitas seperti inovasi, kegunaan dan ketergantungan.


"Ada banyak jenis pembelian berdasar nilai nasionalistis dalam kategori itu, karena konsumen China menafsirkan apa yang terjadi pada Huawei sebagai serangan terhadap China," kata Milliken.


Patriotisme juga membantu mendorong munculnya merek-merek China lainnya. Pembuat pakaian olahraga, Li Ning Co., masuk ke dalam peringkat 40 teratas untuk pertama kalinya, menjadi peringkat ke-34, hanya dua posisi di belakang pemimpin pasar, Nike Inc.


Dinamai setelah pendirinya, seorang pesenam terkenal, Li Ning memanfaatkan sentimen nasionalistis konsumen China dengan peluncuran koleksi Li-Ning China tahun lalu di New York Fashion Week yang banyak menggunakan warna merah dan kuning, warna nasional China.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X