Jakarta, Klikanggaran.com (27-07-2019) - Setelah uji coba yang dilakukan selama setahun, WhatsApp dipastikan segera meluncurkan layanan pembayarannya di India pada tahun ini. Sebelumnya, peluncuran fitur WhatsApp Pay tersebut sempat ditunda.
Penundaan tersebut dilakukan di tengah pesan palsu tentang platform ini yang terkait dengan hukuman mati tanpa peradilan dan pengawasan pemerintah.
Whatsapp telah berusaha untuk mematuhi peraturan di India, termasuk regulasi yang mengharuskan data pengguna disimpan di dalam negeri.
Saat disinggung tentang WhatsApp Pay, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan, "Kami juga bekerja di luar India di sejumlah negara lain dan berharap ini dapat diluncurkan ke sebagian besar orang yang menggunakan WhatsApp dalam tahun depan.
WhatsApp memiliki sekitar 400 juta pengguna di India. Jumlah tersebut mencakup hampir sepertiga dari populasi India yang berjumlah 1,3 miliar. Demikian kata sebuah sumber yang dikutip dari Reuters.
Fitur pembayaran WhatsApp akan bersaing produk serupa yakni Google Pay milik Alphabet Inc., Paytm yang didukung oleh Softbank dan Alibaba serta PhonePe milik Walmart. Semua aplikasi tersebut ramai dipakai di kota-kota besar untuk membayar makanan, belanja, hingga Uber.
Di India terjadi perkembangan pesat dalam pembayaran digital, pinjaman, dan layanan e-wallet. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah India untuk membawa lebih banyak masyarakat mengunakan transaksi nontunai di dalam perekonomian.
Kepala Global WhatsApp, Will Cathcart, yang mengaku tidak sabar meluncurkan produk ini ke masyarakat tahun ini, berkata, "Layanan pembayaran sangat penting untuk membawa jutaan orang ke dalam ekonomi digital India yang tumbuh cepat.”
Aplikasi pembayaran WhatsApp akan menggunakan standar Unified Payments Interface (UPI) India yang digunakan oleh banyak layanan pembayaran digital lainnya.
Pada bulan lalu, UPI memproses lebih dari 750 juta transaksi. Jumlah itu naik dari sekitar 246 juta setahun sebelumnya.
(Sumber: Reuters)/(emka)