KLIKANGGARAN – "Terpilihnya Fathan Subchi dalam Munas VII IKA PMII adalah sah," kata Andi Jamaro Dulung, salah satu senior IKA PMII, saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim yang digelar oleh Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) di Jakarta, Sabtu (16/3).
Acara ini menjadi momen penuh kehangatan dan keakraban bagi warga pergerakan dari berbagai daerah, mulai dari para senior hingga kader muda PMII.
Andi menegaskan bahwa proses pemilihan Fathan Subchi telah sesuai dengan mekanisme yang demokratis.
Oleh karena itu, ia dan seluruh peserta Munas menerima hasil tersebut sebagai keputusan bersama. Namun, Andi juga mengungkapkan bahwa sebelum Munas digelar, ia sempat menggagas sistem kepemimpinan presidium.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kepemimpinan IKA PMII tidak didominasi oleh satu daerah saja, melainkan mencerminkan perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Meski gagasan tersebut tidak diterima oleh peserta Munas, Andi menyatakan bahwa dirinya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
"Saya mengusulkan sistem presidium agar lebih inklusif, tetapi ternyata peserta Munas memilih model kepemimpinan tunggal. Saya hormati keputusan kolektif ini," katanya.
Acara Silaturahmi Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim berlangsung khidmat dan dipenuhi dengan nuansa kekeluargaan.
Ratusan warga pergerakan dari berbagai daerah hadir, menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kegembiraan.
Tawa dan senyum terpancar dari wajah para peserta, sementara anak-anak yatim yang hadir tampak bahagia menerima santunan yang diberikan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PB IKA PMII, Fathan Subchi, menegaskan bahwa organisasi ini adalah milik bersama.
"IKA PMII bukan partai politik, bukan juga organisasi seperti KADIN atau HIPMI. Ini adalah rumah bersama kita semua," ujarnya dengan semangat.
Bahkan, Fathan secara khusus melarang panitia untuk memasang fotonya pada spanduk acara.
"Ini adalah bentuk nyata bahwa IKA PMII bukan milik satu orang atau kelompok tertentu, melainkan milik seluruh alumni PMII," tambahnya.