Jakarta, Klikanggaran--- Bunda, apa kabar? Semoga Bunda dan keluarga sehat-sehat dan ceria selalu. Kali ini, kita akan membicarakan kapankah si buah hati kita bisa tersenyum dan tertawa. Yuk, kita simak artikelnya.
Semua orang tua menunggu saat ketika bayinya tersenyum, senyum yang nyata dan bermakna, memperlihatkan mulut mungil tanpa gigi yang mengekspresikan kesenangan dan keceriaan.
Terbayangkan, Bunda, betapa menggemaskan senyum si mungil?
Pada saat yang sama atau tak lama kemudian, tawa pertama datang, dan itu bisa bergulir dan mengejutkan dan yang terpenting menghangatkan hati.
Jadi kapan semua ini terjadi dan apa yang diharapkan?
Baca Juga: Petisi Tolak Saipul Jamil Tampil Di Televisi dan YouTube, Telah Ditandatangani 105.567 orang.
Shlomit Schuster, spesialis perkembangan bayi, konselor keluarga, pemandu perkembangan, dan instruktur pijat bayi, menjelaskan:
Senyum pertama
Bahkan sebelum senyum yang sebenarnya, yang datang dengan niat yang nyata, kita akan melihat senyum tertentu di bibir si mungil.
Faktanya, sejak lahir hingga 6-8 minggu, bayi akan tersenyum secara refleks. Oh, begitu.
Senyum menawan ini sebagian disebabkan oleh denyut saraf internal di batang otak dan karena itu sering muncul saat tidur.
Segera, menjelang usia 8 minggu, senyum alami yang sukarela akan muncul. Wah, tak sabar kan menunggunya?
Senyum alami berasal dari sumber eksternal dan terutama sebagai respons terhadap rangsangan suara, misalnya suara ibu, ayah atau musik, atau sebagai respons terhadap kontak mata.
Ini adalah momen yang menyenangkan dan ada penelitian yang mengatakan bahwa efek senyuman seperti itu pada orang tua sangat mirip dengan efek obat-obatan.