Keunggulan lainnya, baterai lithium-ion memiliki tingkat self-discharge yang rendah, artinya tidak mudah kehilangan daya ketika tidak digunakan.
Ini menjadi nilai tambah dari sisi kepraktisan dan efisiensi energi.
Dari sisi keamanan, baterai Li-ion juga cukup unggul karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya bagi manusia.
Ditambah lagi, sebagian besar jenis baterai ini bisa didaur ulang—mendukung prinsip ramah lingkungan yang diusung kendaraan listrik.
Musuh Utama: Suhu Ekstrem
Namun, meskipun memiliki banyak kelebihan, baterai lithium-ion tetap memiliki keterbatasan, terutama dalam menghadapi suhu ekstrem. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa mempercepat degradasi sel baterai dan memangkas usia pakainya secara drastis.
Itulah sebabnya, pemilik mobil listrik perlu memperhatikan pola pengisian dan pengoperasian baterai.
Menghindari paparan suhu ekstrem, menjaga kondisi pengisian yang ideal, serta menggunakan fitur pendingin atau pemanas bawaan mobil menjadi cara efektif untuk memperpanjang masa pakai baterai.
Dengan pengetahuan dasar soal siklus hidup baterai dan langkah perawatan yang tepat, pengguna mobil listrik dapat mengoptimalkan performa kendaraan, menekan biaya perawatan, dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.**