KLIKANGGARAN – Umat Muslim di seluruh Indonesia akan memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025. Idul Adha merupakan momentum istimewa untuk mengenang dan meneladani ketaatan serta ketulusan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam memenuhi perintah Allah SWT.
Ibadah kurban yang menjadi bagian utama dari perayaan ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk pengabdian dan wujud kepatuhan kepada Sang Pencipta.
Kurban adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya pada Hari Raya Idul Adha dan tiga hari tasyrik setelahnya. Melalui ibadah ini, umat Islam diajak untuk menyelami nilai keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial terhadap sesama.
Penyembelihan hewan kurban bukan hanya aktivitas teknis, melainkan juga ibadah yang memiliki dimensi spiritual. Oleh karena itu, umat Muslim perlu memahami dan menerapkan adab serta sunnah dalam proses penyembelihannya agar kurban yang dilakukan bernilai ibadah dan diterima oleh Allah SWT.
Salah satu adab penting adalah menajamkan pisau sebelum digunakan untuk menyembelih. Tujuannya adalah agar proses pemotongan berlangsung cepat dan hewan tidak mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (kebaikan) dalam segala hal. Jika kamu membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Tajamkanlah pisaumu dan tenangkanlah hewan sembelihanmu.” (HR. Muslim).
Disunnahkan pula agar orang yang menyembelih dan hewan yang akan disembelih sama-sama menghadap kiblat. Posisi hewan sebaiknya dibaringkan di sisi kiri agar memudahkan proses penyembelihan dengan tangan kanan.
Sebelum menyembelih, dianjurkan untuk membaca, “Bismillah, Allahu Akbar,” lalu dilanjutkan dengan doa, “Allahumma hadzihi minka wa laka. Taqabbal minni, yaa Arhamar Rahimin,” yang mengandung makna penyerahan diri dan harapan agar kurban diterima sebagai amal ibadah.
Dalam prosesnya, penting untuk tidak memperlihatkan pisau atau alat potong kepada hewan sebelum penyembelihan dimulai. Selain itu, hewan tidak boleh disembelih di depan hewan lainnya sebagai bentuk kasih sayang dan penghormatan terhadap makhluk Allah.
Jika memungkinkan, orang yang berkurban dianjurkan untuk hadir dan menyaksikan langsung proses penyembelihan, bahkan lebih utama jika ia sendiri yang melakukannya, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Pemeriksaan kesehatan hewan oleh dokter hewan juga perlu dilakukan sebelum penyembelihan. Ini penting untuk memastikan bahwa hewan dalam kondisi layak kurban sesuai syariat Islam dan menghasilkan daging yang aman dikonsumsi.
Proses penyembelihan pun sebaiknya dilakukan di tempat yang bersih dan memenuhi standar keamanan, seperti rumah potong hewan (RPH) atau lokasi khusus yang telah ditetapkan oleh panitia.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari pencemaran yang dapat merugikan masyarakat sekitar. Alat-alat penyembelihan harus steril, dan lingkungan sekitar wajib dijaga kebersihannya agar tidak menjadi sumber penyakit.