KLIKANGGARAN--Hai Klikers, sudah hari keenam kita berpuasa di Ramadan 1445 Hijriah ini. Kali ini akan dibahas bagaimana kita belajar untuk diam agar puasa yang kita jalani lebih afdol.
Diam seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari puasa Ramadan. Sebagaimana sabda Rasulullah bahwa tidak ada gunanya pantang makan dan minum jika tidak berhenti memfitnah, mencaci-maki, memfitnah, bergosip dll.
Selain menjinakkan nafsu makan, Ramadan mempunyai tujuan lain yang jauh lebih penting, yaitu mendisiplinkan lidah. Ramadan adalah kesempatan untuk menahan lidah kita dan bukan malah membiarkannya bergoyang-goyang.
Ramadan adalah waktu yang lebih baik untuk mempraktikkan cara menjaga bahasa sopan di kepala kita. Hidup 'terkekang lidah' selama satu bulan akan membantu kita memahami indahnya keheningan.
Nabi Muhammad bersabda, “Hendaklah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat mengucapkan kata-kata yang baik atau diam.”
Hal tersebut pun disampaikan pula oleh Ustaz Khalid Basalamah dalam kajiannya di akun youtubenya Khalid Basalamah.
"Masalah berbicara dan Islam dibolehkan Nabi SAW, kasih batasan dalam sebuah hadits Bukhari Muslim bahwa mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir harus mengucapkan yang baik atau diam," ucapnya.
Ustaz Khalid Basalamah pun memberikan contoh bagaimana berbicara dengan mengucapkan hal-hal yang baik.
"Jadi selama kebaikan-kebaikan maksudnya menanyakan kabar orang, menasehati, mengajar Ya zikir, berdoa, baca Qurannya, semua kebaikan maka lakukan tapi kalau omong kosong ya seperti sering Saya bahas. Dulu ya contoh-contohnya ada orang berteman sudah 20 tahun kisah itu mungkin sudah 777 kali Diulangi temannya sudah hafal masih diulang-ulang, gak ada manfaatnya," jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Menggali Makna dan Kekuatan Struktural dalam Cerpen “Hutan Merah” karya Fauziah A
Ustaz Khalid Basalamah pun menceritakan bagaimana ada seorang hakim yang selalu menang jika berargumen tapi dia kalah oleh seseorang yang selalu duduk, diam, dan mendengarkan. Kalimat orang tersebut seringkali disampaikan oleh Ustaz Khalid Basalamah.
"Saya dengarkan maka saya dapat ilmu dan saya diam maka saya selamat, itu bahasa ini santun dibacakan oleh orang tersebut artinya kalau perlu baru saya ngomong kalau tidak saya dengar saja dan Allah memberikan kita dua kuping, lisan 1 supaya lebih banyak dengar daripada ngomong," ungkapnya.