KLIKANGGARAN -- Saat ini public speaking dianggap merupakan tingkatan komunikasi tertinggi dalam komunikasi. Mulai dari komunikasi intrapersonal sampai komunikasi publik dapat dilakukan oleh manusia.
Beberapa menyebutkan bahwa suatu komunikasi dapat disebut dengan komunikasi publik apabila jumlah audiens yang berada dalam komunikasi tersebut berjumlah lebih dari sepuluh orang.
Akan tetapi pada prinsipnya komunikasi publik memiliki bentuk sistem komunikasi massa yang melibatkan pembicara dan audiens dalam jumlah yang banyak dan tidak dapat dipahami hanya dengan model komunikasi antar pribadi.
Berikut adalah beberapa teknik-teknik mendasar agar seseorang bisa berbicara di depan umum.
1. Mengatasi gugup/ grogi
Gugup disebabkan dua hal yaitu tidak biasa dan tidak menguasai materi. Agar terbiasa makan perbanyaklah latihan. Agar menguasai materi maka banyaklah membaca dan mempelajari data.
Gugup juga sering muncul bagi mereka yang sudah terbiasa dan menguasai materi. Misalnya, sebab ada di antara hadirin yang membuat pembicara GR atau seorang yang dihormati/dikagumi. Maka, cara instans mengatasinya adalah tarik nafas dalam-dalam berulang kali lalu yakinkan diri “saya yang paling siap tampil karena saya sudah bersiap-siap sejak kemarin”
2. Teknik pernapaasan
Berbicara di depan umum jangan sampai terlihat ngos-ngosan, kurang nafas atau tidak mampu mengatur dan mengenadalikan pernapasan. Maka berlatihlah agar bisa bernapas panjang dan mampu mengelolanya.
Caranya: Tiup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, lakukan berulang-ulang, minimal 10 kali.; tarik nafas sedalam mungkin (lewat hidung) lalu kerluarkan lewat mulut pelan-pelan sambil berdesis “zzz...zzz...zzz”
3. Teknik vokal
Teknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar (stressing) pada kata/kalimat tertentu yang dianggap penting. Pelan saat permulaan dan akhir volume mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo) agar tidak monoton. Perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation). Gunakan suara asli jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat , merdukan dengan suara perut (diafragma).
4. Persiapan
Siapa yang tidak melakukan persiapan, maka dia sedang mempersiapkan kegagalan. Maka, bersiaplah dengan mendalami materi, tema topik, busana, kondisi fisik (fit), dan latihan