gaya-hidup

Tari Nong Anggrek Khas Kota Tangerang Selatan Sarat Akan Pesan Moral

Rabu, 3 Januari 2024 | 21:26 WIB
Bunga anggrek sebagai ikon kota Tangsel (Freepick)

KLIKANGGARAN -- Hallo Klikers. Bagi kalian yang tinggal di Kawasan Tangerang Selatan tentu tidak asing dengan tarian nong anggrek. Tarian ini memiliki banyak pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam hidup. Mari simak berita selengkapnya.

Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang baru berusia 15 tahun dan belum banyak memiliki tradisi lokal. Untuk mengatasinya, banyak pihak yang dilibatkan untuk memunculkan sekaligus mengembangkan tradisi asal kota tersebut.

Tarian ini terisnpirasi dari alam. Alam sering sekali menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan, seorang ilmuwan terkenal sekaligus peraih penghargaan nobel fisika tahun 1921, Albert Einstein, menyarankan untuk manusia melihat jauh ke alam agar dapat memahami banyak hal dengan lebih baik.

Baca Juga: Segini Jumlah Dana Desa yang Dibagikan sejak 2015, Bisa untuk Bangun 400 Bendungan atau 250 Bandara Besar

Alam adalah sumber inspirasi. Terciptanya tari Nong Anggrek adalah salah satu contoh nyata. Pasalnya, tarian ini banyak mengambil unsur-unsur alam ke dalam penciptaan gerak dan busana yang dikenakan.

Unsur alam yang paling utama digunakan dalam tarian Nong Anggrek ialah bunga anggrek jenis Vanda Douglas,sebagaimana kota ini masyhur sebagai daerah pemasok bunga anggrek.

Dikutip dari TangerangNews, tari Putri Anggrek merupakan tarian ikon Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibuat sejak tahun 2010 oleh Sanggar Tari Ragam Budaya Nusantara dibawah binaan, Ketua Sanggar Tari Sherly Fatmarita.

Baca Juga: Timnas Indonesia Dibantai Libya 0-4, Shin Tae-young Ungkap Penyebabnya, Akui Tidak ada Masalah dengan Hasil

Tarian ini tidak memiliki gerakan yang sembarangan. Tarian ini merefleksikan gerakan-gerakan alam seperti gerak tumbuhan yang melambai terkena angin kemudian ditambah gerak bunga anggrek mekar, dan gerak tumbuhan yang ada di atas permukaan air situ atau danau.

Tarian ini ada setelah umur Kota Tangerang Selatan masih 2 Tahun, yaitu tahun 2010. Taria ini terinspirasi dari anggrek jenis Vanda Douglas, lanjut Tia, berbeda dari anggrek yang lain, bunga tersebut berada di tanah terus bentuknya seperti jarum, nanti di ujung-ujungnya ada bunga. 1 tangkai itu biasanya 10 bunga, namun yang dipanen itu 5-10 tapi kebanyakan 7.

Gerakan awal tarian tersebut pelan bagaimana bunga tersebut tertiup angin, bagaimana bunga itu tumbuh, dan bagaimana bunga itu mekar. Pakaian tarian ini mengambil dari filosofi kota Tangsel, yang masyarakatnya ada 4 etnis kebanyakan ada Etnis Betawi, Jawa, Sunda dan Tionghoa.

Baca Juga: Ungkap Bela Sungkawa untuk Rizal Ramli padahal Dirinya Sering Dicela, Netizen Puji Presiden Jokowi

Oleh sebab itu musiknya juga ada musik tradisional yang biasa dipakai orang Chinese di gambang kromong. Filosofi tarian ini lebih ke ciri-ciri kota Tangsel.

Tarian ini diiringi dengan musik Gambang Kromong khas Tangerang Selatan ditambah sejumlah perkusi. Gambang Kromong Tangerang Selatan memiliki perbedaan dengan Gambang Kromong Betawi.

Halaman:

Tags

Terkini