KLIKANGGARAN -- Tagar Burger king kembali menjadi trending topic di media X.
Burger King yang digadang-gadang sebagai salah satu restoran cepat saji yang mendukung aksi Israel atas Palestina kembali ramai dibicarakan warganet Indonesia.
Trending-nya Burger King di media X hari Sabtu, (13/01/2024) dikaitkan dengan pernyataan Prabowo Subianto dalam paparan Dialog Capres Bersama Kadin (Kamar Dagang dan Industri), Jumat (12/01/2024).
Baca Juga: Sinopsis My Demon episode 14: Apakah Gu Won dan Do Hee akan Berpisah?
Dalam dialog tersebut, Prabowo menyatakan dirinya tidak anti-barat. Dirinya juga mengaku suka pada Burger King.
Potongan video tersebut diunggah oleh sejumlah akun X.
Salah satunya akun milik Dokter Tifa.
“Burger King pendukung Dana ke Israel, Mbah Omon. Ini orang ga ngerti, mayoritas rakyat Indonesia benci Israel? Kmrn menghina Gaza yg sudah bertahan 75 thn dlm tekanan Israel & 96 hari Superior hadapi serangan gencar Perang kali ini. Suka Burger King! Pantesan gendut!” tulis akun @DokterTifa.
Ada pula akun @AAuliaefendi yang menuliskan, “Setelah ungkapan Gaza Lemah, timbullah ungkapan ‘Saya Suka Burger King’ Di saat Rakyat Indonesia mati²an membela palestina, boikot kesana kemari, capresnya malah terang²an seperti ini. Siaran Live pula.”
Tak hanya itu, bahkan akun @revanianara menuliskan, “new burger king ambassador” dengan menyematkan video Prabowo Subianto dalam diskusi tersebut.
Baca Juga: Penginputan Usulan Pembangunan Tahun 2025 Resmi Ditutup, 2.023 Usulan Masuk di SIPD
Pernyataan Prabowo dalam cuplikan video tersebut merupakan bagian dari jawaban atas pertanyaan Wakil Ketua Umum Kadin wilayah Sulawesi Kukrit Suryo Wicaksono terkait Ketahanan Pangan.
“Selamat pagi menjelang siang, Pak prabowo Subianto. Terima kasih atas kehadirannya di Kadin, Pak. Saya Kukrit, Pak. Mewakili teman-teman Kadin. Ingin memberikan titipan pertanyaan terkait Ketahanan Pangan, Bapak.
Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia bertambah 25,5 juta jiwa. Sedangkan jumlah petani berkurang 1,7 juta jiwa.
Jumlah petani akan terus berkurang karena 32% petani berusia di atas 60 tahun. Sedangkan anak muda kurang berminat untuk menjadi petani baru.
Ekosistem pertanian juga belum naik, Bapak. 59% petani menggarap lahan di bawah setengah hektar. Sehingga sulit sekali mendapatkan bibit, pupuk dan juga teknologi karena kecilnya skala usaha mereka. Di sisi lain, nilai tukar petani semakin menurun akibat rendahnya produktivitas dan masih rendahnya teknologi.
Pertanyaannya, Bapak, bagaimana strategi Bapak untuk meningkatkan produksi pangan dan mewujudkan kemandirian pangan.
Artikel Terkait
Innalillahi, Sintiya Rustiyani Seorang Siswi SMK Meninggal Dunia Usai Jatuh dari Motor Akibat Tertimpa Baliho Caleg Roboh
Puskesmas Tanalili Gelar Pelatihan Kader Desa untuk Pencegahan dan Penanganan Stunting
Polres Nagan Raya Laksanakan Kegiatan Jum'at Berkah dan Bagikan Sembako Bersama PJU Polres
Pemkab Nagan Raya Berangkatkan Juara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXV Aceh Tahun 2022
Kepolisian Akui Pria Berjaket Hitam Bertuliskan Polisi yang Tangkap Saipul Jamil Adalah Anggotanya: Naluri Kepolisian
Amerika Serikat dan Inggris Serang Yaman, Harga Minyak Mentah Pun Naik 2 Persen!
Jelang Timnas Indonesia Lawan Irak di Piala Asia 2023 Qatar, Pratama Arhan Buka Suara Soal Persiapannya
Bukan Takut, Saipul Jamil Ngaku Tak Ingin Tuntut Balik Polisi Ternyata Karena ini
Penginputan Usulan Pembangunan Tahun 2025 Resmi Ditutup, 2.023 Usulan Masuk di SIPD
Sinopsis My Demon episode 14: Apakah Gu Won dan Do Hee akan Berpisah?