peristiwa

Kejanggalan Kebakaran 4 Tangki Besar Produk BBM Kilang Balongan Pertamina

Senin, 29 Maret 2021 | 17:05 WIB
_117742583_whatsappimage2021-03-29at11.42.28am


Jakarta,Klikanggaran.com - Senin tanggal 29 Maret 2021, pada pukul 00:45 WIB telah terjadi kebakaran besar yang menghanguskan 4 tangki besar penyimpanan hasil olahan berupa BBM milik Pertamina di kilang Balongan dan mengakibatkan korban luka-luka berat terhadap beberapa masyarakat sekitar


Refinery Unit (RU) VI Balongan atau Kilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang Balongan ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.


Kegiatan bisnis utama kilang ini adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia. Bahan baku yang diolah di Kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.


Sementara isunya kebakaran 4 tangki yang berisi produk BBM berupa gasoline dikarenakan oleh sambaran petir, dimana hal itu agak sangat tidak masuk akal karena harusnya sudah menyiapkan fasilitas anti petir di kilang dan tanki BBM dan minyak mentah, dan selalu ada petugas yang melakukan inspeksi secara berkala secara rutin di lapangan.


Jika karena petir, timbul pertanyaan mengapa hanya terjadi di 1 cluster 4 tangki besar penyimpanan produk kilang yang habis ludes terbakar?, sedangkan fasilitas yang lainnya tidak ada masalah sama sekali. Tentu hal Ini bisa sangat aneh kalau itu menjadi alasannya oleh pihak Pertamina, atau jangan-jangan ada masalah dengan sistem pipa dengan tanki di cluster itu terdapat ada kebocoran tatapi tidak terdeteksi oleh alat dan petugas HSE di lapangan, sehingga adanya petir menyambar minyak yang akibat kebocoran di sistem pipa di cluster itu menyebabkan kebakaran besar, karena ada informasi dari masyarakat setempat bahwa setengah jam sebelum meledak terbakar, mereka mencium bau bensin.


Selain itu, sambil menunggu tim investigasi dari Pertamina dan Tim Puslafor Mabes Polri yang bisa menelisik faktor penyebabnya, tentu hal lain yang menjadi pertanyaan publik disini adalah berapa besar kerugian Pertamina dari terbakarnya stok cadangan dalam 4 tangki besar itu? Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh PT KPI lagi untuk membangun 4 tangki timbun besar yang baru? Bagaimana dengan nasib korban masyarakat yang telah menjadi korban? Dan bagaimana SOP HSE di Kilang pertamina serta tanggung jawab Dirut Pertamina perlu dipertanyakan.


Oleh: Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman


Tags

Terkini