peristiwa

Sejumlah Kepsek dan Guru di Kota Surabaya Positif Corona, 4 Meninggal Dunia

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 11:29 WIB
Impor Guru



Surabaya, Klikanggaran.com — Sebanyak 137 guru SD-SMP negeri maupun swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur dilaporkan positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19). Empat orang di antaranya bahkan telah meninggal dunia.



Temuan itu didapat setelah Satuan Tugas Covid-19 Kota Surabaya menggelar tes swab massal terhadap 3.127 guru SD-SMP di Kota Pahlawan tersebut.


"Total ada 3.127 guru yang dites, negeri maupun swasta SD-SMP, ini terus berjalan, 137 positif, yang meninggal empat," kata Wakil Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto saat dikonfirmasi, Jumat (21/8).




Irvan mengatakan hasil tes swab tersebut sekaligus membantah pernyataan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang menyebut ada 35 guru di Kota Surabaya yang meninggal akibat Covid-19.




"Itu hoaks itu, coba cek ke PGRI apakah betul dia statement seperti itu, saya sudah cek data Dinkes dan tidak sebanyak itu," ujarnya.




Irvan menyebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjamin keselamatan para guru di wilayahnya saat pandemi virus corona. Tes tersebut juga dilakukan sebelum Pemkot Surabaya membuka kegiatan belajar tatap muka di sekolah.




"Tapi memang kepedulian Ibu Wali Kota (Risma), untuk menjamin keselamatan para guru, salah satunya ya melakukan testing masif serentak guru SD-SMP," katanya.




Kota Surabaya kembali masuk menjadi daerah zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona per 16 Agustus. Sementara kasus positif Covid-19 di Surabaya secara kumulatif mencapai 10.112 orang. (Cnn)




Smenetara itu menurut Kabid SMP Dispendik Surabaya Sudarminto ia mengatakan bahwa
Seluruh guru dan karyawan di SMPN 3 Surabaya langsung diperiksa kesehatannya dengan menggelar rapid test massal. Tes dilakukan setelah Kepala sekolah meninggal karena COVID-19.




"Kami langsung lakukan rapid test semuanya," beber Kabid SMP Dispendik Surabaya Sudarminto dikutip dari detikcom, Kamis (25/6/2020).




Meski telah menggelar rapid test massal, lanjut Sudarminto, pihaknya belum mengantongi hasilnya. Menurutnya hasil tes baru akan diterima sore ini.




"Belum keluar, sore ini mungkin. Nanti kami kabarin lagi," ujar Sudarminto.




Dikatakan Sudarminto, usai kepala sekolah SMPN 3 meninggal, pihaknya telah menginstruksikan seluruh karyawan dan guru dari rumah dahulu. Tak hanya itu, seluruh bagian gedung sekolah yang terletak di Jalan Praban itu juga telah disemprot dengan disinfektan.




Dunia pendidikan di Kota Pahlawan sedang berduka. Kepala SMPN 3 Surabaya Budi Hartono meninggal dunia pada Minggu (21/6) karena terpapar COVID-19.




Kabid SMP Dispendik Surabaya Sudarminto saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Menurut Sudarminto, selain terpapar Corona, almarhum sebelumnya juga sempat dirawat karena Demam Berdarah (DB).

Halaman:

Tags

Terkini