Jakarta, KlikAnggaran.com - Masyarakat Dusun Gelanggang Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya menolak kedatangan tujuh tenaga kerja asing (TKA) asal China yang baru tiba Selasa (31/3/2020) malam di desa setempat.Tujuh tenaga kerja asing (TKA) asal China ternyata sudah duluan diusir oleh massa di Desa Langkak.
Dari informasi yang diperoleh 7 TKA atau WNA asal China tersebut tiba sore di Banda Sultan Iskandar Muda Aceh Besar.
BACA JUGA: Saudi Meminta Umat Islam Menunggu Rencana Naik Haji di Tengah Krisis Covid-19
Mereka melakukan perjalanan darat langung ke lokasi mes di Desa Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya sekira pukul 21.00 WIB.
Warga Langkak keberatan dan mengusir pekerja WNA untuk PLTU 3-4 dari mes tersebut, namun sebelumnya tim Gugus Tugas, Muspika turun ke desa tersebut dan mereka diperiksa suhu tubuh dan kelengkapan surat.
Ternyata setelah diusir di Langkak, TKA menuju PLTU 3-4 sebagai tempat mereka akan bekerja dan di lokasi PLTU, massa dari Suak Puntong sudah menunggu dan langsung menghadang.
BACA JUGA: FITRA Tekankan Pentingnya Transparansi Anggaran Covid-19 Rp405 Triliun
Akhirnya diputuskan TKA kembali ke Medan dan melalui jalur darat ke Banda Aceh dan rencana pagi ini menggunakan pesawat ke Medan melalui Bandara SIM Aceh Besar pada Rabu (1/4/2020) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.
Ketua Pemuda Desa Langkak, Faisal kepada wartawan mengaku aksi penolakan dan pengusiran oleh warga Langkak karena penduduk khawatir dengan virus corona (Covid-19).
"Apalagi warga China itu datang dari luar Aceh," katanya.
BACA JUGA: Zoom Mengalahkan Microsoft Team di AS setelah Imbauan “Tetap di Rumah”
Sementar itu, Kepala Dusun Gelanggang Merak, Suak Puntong, Mukhlis mengatakan, penghadangan dipintu masuk PLTU oleh masyarakatnya karena khawatir terkait virus corona.
"Maka penduduk menolak," kata Mukhlis.
Seperti diberitakan, masyarakat Dusun Gelanggang Merak Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya menolak kedatangan 7 tenaga kerja asing (TKA) China yang baru tiba Selasa (31/3/2020) malam di desa setempat. [tribunnews]