peristiwa

CIRRUS Pertanyakan Hilangnya Cadangan Batu Bara PTBA 8 Miliar Ton

Sabtu, 1 Februari 2020 | 09:09 WIB
CIRRUS

Jakarta,Klikanggaran.com - PT Bukit Asam Tbk (Persero) atau PTBA, pernah kehilangan cadangan batu bara 8 miliar ton beberapa tahun lalu. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

Budi mengatakan, informasi itu dia dapat saat dirinya terjun di dunia tambang memimpin holding BUMN pertambangan. Jika dikalikan dengan kurs Rp14.000, kerugian negara akibat kehilangan cadangan batu bara itu mencapai ribuan triliun rupiah.

"Bukit Asam pernah kehilangan 8 miliar ton cadangan batu bara di 2012. Jadi 8 miliar dikali deh USD 50 per ton itu USD 400 billion dikali Rp 14 ribu jadi Rp 5.700 triliun. Ini hilang. Apakah DJPPR (Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko) Kemenkeu tahu?" ujarnya di Gedung PLN, Jakarta, dilansir Kumparan, Jumat (31-1).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (CIRRUS), Budi Santoso, tidak meyakini hal tersebut, namun mempertanyakan hilangnya ke mana.

"Saya tidak tahu datanya dari mana, tetapi saya tidak yakin yang 8 miliar itu cadangan (potensi yang sudah ekonomis ditambang), mungkin masih sumber daya (potensi yang belum ekonomis ditambang), dan hilangnya ke mana?" ujar Budi pada Klikanggaran.com, Sabtu (1-2).

Menurut Budi, dirinya hanya mengetahui ex Perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia dalam rangka Penanaman Modal Asing untuk melaksanakan Usaha pertambangan bahan galian batubara (PKP2B) generasi 1 yang habis masa waktunya antara 2019-2025 yang seharusnya kembali ke negara sekarang malah diupayakan supaya tetap dikuasasi oleh pemegang PKP2B yang sekarang.

"Total cadangannya 3 miliar dan sumber dayanya sekitar 20 miliar. Itu kalau kembali ke negara dan menjadi aset BUMN nilai sangat besar dan pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana sepeser pun," pungkasnya.

Tags

Terkini