peristiwa

Teatrikal Aksi GMS: Lindungi KPK dari Tikus dan Buaya

Senin, 8 Juli 2019 | 20:00 WIB
Tikus dan Buaya






Jakarta, Klikanggaran.com (08-07-2019) - Beberapa tikus dengan rompi oranye khas tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sibuk menggigiti dedaunan. Mereka bisa dengan bebas menggerogoti daun, sebuah simbol untuk sumber daya alam, karena ada sejumlah buaya yang menjaga tikus-tikus itu. Demikian cuplikan teatrikal dalam sebuah aksi.





Bukan tanpa sebab Gerakan Masyarakat Sipil #BersihkanIndonesia melakukan aksi teatrikal di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (5/7) lalu. Mereka berusaha menyindir para koruptor yang dilindungi oleh seekor “buaya” atau oknum pejabat atau sosok yang memiliki kekuasaan lebih besar.





Dari aksi itu, ada pesan dari Gerakan Masyarakat Sipil yang disampaikan untuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, agar memilih calon yang tepat untuk menjadi pimpinan KPK yang memiliki perhatian besar terhadap isu korupsi Sumber Daya Alam (SDA).





Juru Bicara Gerakan Masyarakat Sipil #Bersihkan Indonesia, Edo Rakhman, mengatakan, aksi ini memberi perhatian khusus pada korupsi, khususnya di sektor sumber daya alam, yang tidak hanya merugikan rakyat, tetapi juga merusak alam.





“Sumber daya alam dan energi adalah sektor strategis nasional yang rentan oleh praktik korupsi. Peran KPK dalam memerangi korupsi sektor SDA telah dibuktikan dengan pengungkapan sejumlah kasus besar,” ujar Edo pada Klikanggaran.com, Senin (8/7/2019).





Kekhawatiran yang sama juga kerap disampaikan oleh aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter. Ia khawatir jika nantinya pemberantasan korupsi sektor SDA akan melemah karena tidak lagi memiliki fokus pada pemberantasan korupsi sektor SDA.





“Kami prihatin akan adanya indikasi pelemahan KPK, terutama jelang pemilihan calon pimpinan KPK,” ujarnya.


Halaman:

Tags

Terkini