Jakarta, Klikanggaran.com (14-02-2019) - Presiden Jokowi mestinya tidak perlu kaget atas mahalnya harga tiket penerbangan domestik yang terjadi saat ini. Demikian disampaikan oleh Koordinator Investigas Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman.
Seperti diketahui, Presiden menyatakan kaget begitu mengetahui harga tiket pesawat yang naik secara signifikan. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri acara hari ulang tahun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada hari Senin (11/2) lalu.
Ungkapan kagetnya Presiden ini pun mendapat tanggapan dari banyak pihak, tak terkecuali dari pengamat anggaran yang satu ini. Menyikapi hal tersebut, Jajang mengatakan, Presiden harus segera mengambil sikap.
"Presiden Jokowi harusnya segera evaluasi jajaran pejabat di internal Pertamina," ungkap Jajang pada Klikanggaran.com, Selasa (12/2/2019).
Sebab, lanjut Jajang, di sini terbukti ada indikasi monopoli harga avtur dalam negeri. Dan, banyak keluhan dari konsumen serta pengusaha. Maka Presiden harus segera berbenah.
Harga Tiket Pesawat Mahal
"Karena kalau sudah begini konsumen yang dirugikan, dan konsumen ini masyarakat. Perlu diingat, Pertamina ini perusahaan milik Negara. Bukan perusahaan pribadi yang bisa seenaknya mengatur dan memainkan harga dan bikin masyarakat susah," tegasnya.
Dugaan adanya monopoli penjualan avtur oleh Pertamina disinyalir jadi biang kerok mahalnya harga tiket pesawat yang dikeluhkan konsumen. Bahkan, harga avtur dari Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta dan hitungannya lebih tinggi 30% dibanding negara lain.
Presiden sendiri telah berencana memanggil para pimpinan Holding BUMN Migas untuk mengklarifikasi. Rencananya, Presiden akan memanggil para pimpinan Holding BUMN Migas ini ke istana. Menurutnya, harga avtur harus sama dengan negara lain.
Bahkan dirinya menegaskan, bila harga tidak bisa sama dengan harga Internasional, Ia pun berencana memasukkan kompetitor swasta yang lain agar ada kompetisi harga.
Di lain sisi, Deputi Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, menjelaskan bahwa harga avtur saat ini sudah terus diturunkan sejak November lalu. Bahkan katanya, harga avtur di Indonesia masuk dalam peringkat tiga paling kompetitif di Asia Tenggara.
"Penurunan harga avtur juga sudah disampaikan oleh Bu Menteri BUMN. Coba tanya juga ke Direktur Pertamina. Jadi menurut saya, harga avtur sudah sangat kompetitif," kata Fajar kepada awak media di Kementerian BUMN, Selasa (12/2/2019).
Baca juga : Pemahalan Harga Perjalanan Dinas Sampai Ratusan Juta di Kemnaker