Jakarta, Klikanggaran.com (07-02-2018) - Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018. Pada periode 2018, secara keseluruhan perekonomian di Indonesia tumbuh 5,17 persen. Sementara di kuartal IV-2018, pertumbuhan perekonomian di Indonesia mencapai 5,18 persen.
Perumbuhan ini tentu saja dianggap biasa oleh publik. Karena memang tidak begitu terasa pada sektor-sektor riil. Bahkan Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, beberapa waktu lalu juga menyampaikan pendapatnya. Menurutnya, tidak banyak ruang ekspansi di sisi moneter maupun fiskil.
Mengapa demikian? Chatib menyebut ruang ekspansi pada sisi moneter tidak cukup besar. Lantaran neraca transaksi perdaganan RI masih akan mengalami defisit di tahun 2019. Sementara itu, berdasarkan papaparan BPS, ekonomi Indonesia tahun 2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 14.837,4 triliun. Kemudian, PDB Perkapita tercatat mencapai Rp 56, juta atau USD 3.927.
Meski demikian, BPS tak menampik bahwa ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, 2017, yang hanya sebesar 5,07 persen. Kemudian, bila dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai melalui Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 8,99 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Komsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,08 persen.
Ekonomi Indonesia
Berikut pertumbuhan perekonomian Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo dari tahun ke tahun:
1. 2015 pertumbuhan ekonomi sebesar 4,88 persen;
2. 2016 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen;
3. 2017 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07 persen;
4. 2018 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen.
Lebih lanjut, Ekonomi Indonesia di triwulan IV-2018 dibanding triwulan III-2018 mengalami kontraksi sebesar 1,69 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman. Antara lain pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang mengalami penurunan 21,41 persen.
Struktur ekonomi di Indonesia secara spasial tahun 2018 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,48 persen. Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,58 persen, dan Pulau Kalimantan 8,20 persen.
Baca juga : PDRB Kabupaten Berau Kalimantan Timur, Sektor Pendidikan Masih Minim Perhatian?