peristiwa

Inalum Tak Punya Uang? Divestasi 51 Persen Saham Freeport Pinjam Bank Asing

Sabtu, 20 Oktober 2018 | 02:35 WIB
images_berita_2018_Sept_IMG-20181019-WA0026

Jakarta, Klikanggaran.com (20-10-2018) - Divestasi saham PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium/ Inalum (Persero) semakin mendekati waktu tenggat. Nilai dari divestasi itu diperkirakan berkisar US$ 3,5 miliar hingga US$ 4 miliar atau paling besar setara dengan Rp 57 triliun.

Namun ternyata, PT inalum tidak memiliki cukup uang untuk membayar 51% saham tersebut. Sehingga, untuk melakukan pembayaran divestasi saham itu, Inalum akan meminjam dana dari sejumlah perbankan asing.

Dana pinjaman itu pun akan segera dicairkan pada November mendatang. Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Pemerintah Inalum, Rendi Witular, mengatakan, pinjaman asing itu akan didapatkan tanpa jaminan.

Hal itu karena pemberi pinjaman (asing) tahu kalau bisnis Freeport menguntungkan, dan selama ini Freeport tidak punya utang dan merugi dalam bisnisnya.

Hal ini sesungguhnya memperjelas kepada publik, bahwa Inalum tidak memiliki uang cukup untuk membayar divestasi secara mandiri. Di samping itu, ke depan Inalum akan memiliki utang yang harus dilunasi kepada perbankan asing tersebut.

Publik menilai, apabila tata kelola keuangan untuk membayar utangan itu tidak dilaksanakan dengan baik, siap-siap saja justru utang yang ada akan menkerat Inalum. Mengingat pinjaman yang diterima tidak sedikit nilainya.

Selain itu, Inalum juga nantinya belum bisa secara maksimal merasakan keuntungan dari operasi PT Freeport karena harus mencicil utang. Semoga saja divestasi tersebut dapat sesuai harapan masyarakat dengan menghasilkan sebesar-besarnya manfaat bagi negeri ini.

Terkini