peristiwa

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina, Jadi Top Oil Company Dunia

Kamis, 26 Juli 2018 | 08:41 WIB
images_berita_2018_Jun_IMG-20180726-WA0013

Jakarta, Klikanggaran.com (26-07-2018) - Pemerintah terus mendukung PT Pertamina (Persero) agar menjadi badan usaha yang mampu bersaing di level dunia.

Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Arcandra Tahar, menyebutkan, pemerintah terus berupaya agar financial Pertamina tetap stabil dan menjadikannya sebagai Top Oil Company di dunia.

Kuncinya, lanjut Archandra, yakni pergantian rezim fiskal dari skema cost recovery menjadi skema gross split yang mempunyai peran penting.

"Saya yakin perubahan ini punya dampak begitu besar, terutama investasi perusahaan migas ke depan," tutur Arcandra sebagai salah satu narasumber dalam acara bertajuk Economic Challenges yang dihelat oleh salah satu TV Nasional, Selasa (24/7).

Arcandra mengakui, dari sisi jumlah produksi, saat ini Pertamina masih ketinggalan jika dibandingkan oil company negara lain. Mengingat total produksi minyak secara nasional Pertamina berkontribusi sebesar 20 - 24 persen.

"Dari produksi minyak nasional yang sebesar 800.000 barel per hari, Pertamina hanya sanggup memproduksi sekitar 200.000-an barel per hari. Coba kita lihat dari negara lain, produksi dari oil company-nya itu besar, Petronas (Malaysia) di atas 50%, Saudi Aramco (Arab Saudi) di atas 90%," ujarnya.

Archandra mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendongkrak kontribusi Pertamina dalam produksi minyak nasional adalah dengan memberikan blok-blok yang telah habis masa kontraknya kepada Pertamina.

"Dari 16 blok yang sudah kita selesaikan, terms and condition-nya, 9 blok di antaranya itu diberikan ke Pertamina," imbuhnya.

Dengan mendapat 9 blok terminasi tersebut, Arcandra berharap akan memberikan nilai tambah kepada Pertamina. Sehingga akan membantu Pertamina dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh pemerintah.

"Dari 9 blok, memang ada yang besar dan ada yang kecil, tapi secara keseluruhan akan menambah revenue ke depan dan juga dari sisi profit yang akan membantu Pertamina," tutur Arcandra.

Terkait share down yang akan dilakukan Pertamina, Arcandra menyatakan bahwa share down merupakan hal yang berlaku umum di industri migas dunia.

"Salah satu pilar dari perusahaan minyak dunia, itu ada yang dinamakan dengan farm in dan farm out. Artinya membeli participating interest (PI) dari sebuah blok, atau menjual PI kita kepada perusahaan lain adalah suatu hal yang biasa," ungkapnya.

Senada dengan yang disampaikan Arcandra, Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro, yang juga bertindak sebagai narasumber pada acara yang sama mengungkapkan, bahwa share down adalah hal yang penting dan sangat lumrah di sektor hulu migas.

"Saya kira itu sangat penting. Karena begini, kalau kita bicara share down di hulu migas, its very common thing," tuturnya.

Halaman:

Terkini