Jakarta, Klikanggaran.com (25-07-2018) - Pemerintah berkomitmen bahwa target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% akan tercapai pada 2025. Komposisi bauran EBT itu datang dari sektor pembangkit tenaga listrik dan sektor transportasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengakui, untuk mencapai target 23% memang tidak mudah. Sampai saat ini komposisi bauran EBT, khususnya pembangkit listrik, baru mencapai 13%.
"Menurut saya tidak mudah untuk mencapai 23%. Sekarang ada beberapa hal yang sudah dijalankan, harapannya nanti mencapai lebih dari 20%," ujar Jonan di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Kendati demikian, Jonan optimis dan yakin bahwa target tersebut dapat terpenuhi. Ia mengungkapkan, Kementerian ESDM telah melakukan beberapa inisiatif untuk mencapai target bauran EBT. Misalnya dengan mendorong PT PLN (Persero) dan Independent Power Producer (IPP) masuk ke pembangkit energi terbarukan. Seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Ia mencontohkan di Jawa Barat, PLN ikut mendukung penuh terkait reform Sungai Citarum untuk bisa dimanfaatkan sebagai PLTA baru.
"Mengenai geothermal juga, Flores kita dorong untuk menjadi pulau geothermal karena potensinya yang besar, itu semua untuk meningkatkan bauran energi terbarukan," imbuhnya.
Inisiatif lainnya, Jonan telah meminta PLN mengganti seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas 3.200 megawatt (MW) menggunakan 100% minyak kelapa sawit.
"Kalau itu (penggunaan 100% minyak kelapa sawit) bisa dalam 5 tahun, nanti bauran energi terbarukannya bisa bertambah 5%," jelas dia.