Jakarta, Klikanggaran.com (24-07-2018) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera membahas proposal PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina (Persero) tentang pengelolaan Blok Rokan. Karena Blok Rokan kontraknya dengan Chevron akan segera habis. Oleh sebab itu, Pemerintah akan memutuskan, siapa yang akan mengelola blok tersebut nantinya.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Taher, mengatakan, pihaknya sudah menerima secara resmi pengajuan proposal dari Chevron. Dalam proposalnya, Chevron sudah memasukkan jumlah bonus tanda tangan dan komitmen kerja pasti Blok Rokan setelah 2021 meski tidak secara rinci.
Sementara, lanjut Archandra, proposal dari Pertamina belum memuat hal tersebut. Akhirnya, pihaknya mengembalikan proposal itu untuk direfisi dan ditunggu pengajuannua kembali hingga pekan ini.
Archandra mengakui, hingga kini Pertamina belum mengajukan kembali revisi proposalnya. Karena masih harus menyelesaikan proses internal di lingkup perusahaan pelat merah itu terlebih dahulu. Setelah memasukkan proposal revisi, pemerintah akan mulai adu Chevron dan Pertamina.
"Bandingkan, mana yang memberikan keuntungan lebih bagi negara. Kami usahakan membandingkan pekan ini. Besok Selasa hingga Rabu saya meeting secara maraton dengan Pertamina dan Chevron," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (23/7).
Chevron yakin proposal yang diajukannya akan memberikan nilai tambah bagi rakyat Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengajukan proposal perpanjangan kontrak kepada Menteri ESDM melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pada Jumat (20/7).
Presiden Direktur Chevron, Albert Simanjuntak, mengatakan, proposal itu memperlihatkan pengalaman Chevron terkait Blok Rokan, terutama akses teknologi pada tingkat lanjut. Apalagi Blok Rokan merupakan blok tua.
Albert berharap dapat melanjutkan pengelolaan Blok Rokan atas nama rakyat Indonesia, pada saat yang sama memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk puluhan tahun ke depan.
Sementara itu, Pertamina juga tidak mau kalah dan tetap optimis untuk bisa mengelola blok tersebut. Salah satu program kerja yang ditawarkan perusahaan tuan rumah ini adalah penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).