peristiwa

Pramoedya Ananta Toer Jadi Doodle

Senin, 6 Februari 2017 | 01:55 WIB
images_berita_Jan17_IMG-20170206-WA0003

Jakarta, Klikanggaran.com (6/2/2017) - Laman pencari Google memasang Pramoedya Ananta Toer sebagai Doodle hari ini. Digambarkan sedang duduk mengetik di depan mesin tik lama, Pram ternyata sedang diselamati Google sebab hari ini adalah hari kelahirannya.  Ya, Pram lahir pada 6 Februari di Blora 92 tahun yang lalu.

Menurut Google, Pram adalah pendukung hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi yang berjuang melawan penjajahan Jepang dan Belanda di negaranya. Pram terkena aktivisme politik melalui ayahnya, dan datang ke jurnalisme saat bekerja sebagai stenografer untuk kantor berita Jepang. Dipenjara dari 1947-1949 untuk menjadi "anti-kolonial," ia menulis novel pertamanya, Di Balik Jeruji Besi.

Penjara rupanya tempat paling sakral bagi Pram untuk menulis novel. Selama masa pembuangan di Pulau Buru, Pram menulis “Tetralogi Buru” (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca). Seri novel yang mengisahkan tentang Minke, yang pada dasarnya adalah kisah hidup seorang jurnalis pribumi Indonesia pertama, R.M. Tirto Adi Soerjo, itu pada awalnya dikisahkan secara lisan kepada sesama tahanan di Buru karena tidak adanya fasilitas alat tulis.

Penulis dan filsuf Prancis, Jean Paul Satre, konon mengirim mesin tik kepada Pram ke Pulau Buru. Namun, mesin tik itu sendiri tak pernah sampai ke tangannya. Desas-desus, aparat malah menggantinya dengan mesin tik bobrok, yang pitanya harus dibuat sendiri oleh para tahanan itu dengan bahan seadanya.

Karya Tetralogi Buru juga hampir saja tak dapat diselamatkan seperti banyak karya-karya Pram lainnya yang dibakar oleh tentara.

Tetapi, jasa-jasa orang asing seperti seorang pastor Jerman dan seorang warga negara Australia bernama Max Lane yang berhasil menyelundupkan keluar dan akhirnya menerbitkan Tetralogi Buru itu di luar negeri. Tak heran jika Pram pernah berkata, “Karya saya sudah diterjemahkan ke dalam 36 bahasa, tapi saya tidak pernah dihargai di dalam negeri Indonesia.”

 

Terkini