peristiwa

Teguran untuk Menkeu Sri Mulyani

Sabtu, 21 Oktober 2017 | 07:06 WIB
images_berita_Okt17_HERI-Teguran

Jakarta, Klikanggaran.com (21/10/2017) - "Barangsiapa sering menegur kesalahan kita, dialah guru sejati" ~(Kata Mutiara China Oleh Konghucu)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, beberapa bulan kemarin banyak mendapatkan pujian dari beberapa tokoh dunia. Seperti pada bulan Juni 2017 kemarin oleh Presiden Bank Dunia (World Bank Group) Jim Yong Kim, Bank Indonesia (BI) soal capaian Tax Amnesty, dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pada debat di IMF pada tanggal 12 Oktober 2017.

Namun, pujian tersebut tidaklah ada artinya dibandingkan teguran. Seperti kata mutiara China oleh Konghucu, "Barang sering menegur kesalahan kita, dialah guru sejati".

Dikhawatirkan, kalau para petinggi negeri ini terlalu banyak mendapat pujian, malah menjadi besar kepala dan tidak mau lagi mendapatkan masukan atau kritikan dari rakyatnya. Akhirnya menjadi seorang diktator yang berseberangan dengan rakyat.

Rakyat pun memiliki hak untuk mengingatkan dan menegur para petinggi Indonesia agar lebih baik lagi dalam menjalankan roda pemerintahan. Karena rakyat terlalu sering melihat suramnya pengelolaan anggaran di dalam internal pemerintahan baik pusat maupun daerah.

Misalnya saja di Kementerian Keuangan, pada tahun 2015 terdapat pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai kontrak. Dan, apa akibatnya? Terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp 5,94 miliar atas belanja barang dan modal.

Apakah ini sebuah pujian untuk Bu Menkeu? Tentu tidak, ini merupakan kritikan dari rakyatnya untuk kementerian, yang sedang dipimpin oleh Menkeu, Sri Mulyani. Jika di luar sana mengalir banyak pujian, cobalah sedikit melihat lebih dalam  ke internal. Banyak sekali bobroknya pengelolaan kuangan negara ini, meski itu dipimpin oleh seorang Menkeu, Sri Mulyani, yang banyak dapat pujian.

 

Tags

Terkini