KLIKANGGARAN -- Menjelang lebaran idul Fitri kerap terjadi fenomena sosial yang selalu berulang, yakni seperti masifnya kabar tentang meningkatnya tindakan kriminal.
Pengamat Sosial Politik, Drs Bagindo Togar, menilai setidaknya ada empat asumsi atau faktor yang bisa dijabarkan menjawab peristiwa sosial tersebut.
Bahkan, Bagindo juga menjawab pertanyaan mengapa fenomena sosial ini selau terjadi di saat momen umat Islam bakal merayakan kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh.
"Ada beberapa asumsi yang menjadi pernyebab munculnya kondisi buruk seperti itu. Pertama, meningkatnya penggunaan uang guna membeli atau memenuhi segala kebutuhan perayaan perayaan Idul Fitri," ujar Bagindo, Pengamat Sosial Politik, Minggu (24/4).
Dijelqskannya, apalagi pada lebaran kali ini berbeda dengan dua kali dari perayaan tahun tahun sebelumnya, yakni dibatasi alias tak maksimal karena dampak pandemi Covid-19.
Lalu asumsi yang kedua, kata Bagindo, membludaknya para perantau untuk mudik merayakan hari istimewa bersama keluarga di kampung halamannya masing-masing.
"Dan tentu mereka mudik, rata-rata membawa hasil kerja mereka, berupa uang atau barang berharga untuk diperlihatkan dan atau diberikan kepada sanak juga kerabat," ucap Bagindo.
Asumsi yang ketiga, kata mantan Ketua IKA Fisip Unsri ini, adanya sagnasi sosial ekonomi, akibat pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu, mengakibatkan sebagian warga masyarakat sangat terbatas kemampuan ekonominya guna membeli atau memperoleh beragam kebutuhan perayaan Idul Fitri bagi keluarga juga dirinya.
Kemudian yang keempat, sambungnya, kondisi itu tadi memicu mereka bertindak nekat untuk melakukan perbuatan melanggar hukum, walau harus berhadapan dengan risiko berupa sanksi sosial, moral, maupun sanksi hukum formal.
Lantas pertanyaan berikutnya, bagaimana antisipasi agar angka aksi kriminalitas menjelang saat serta pasca lebaran menurun? Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes) Sumsel ini juga memberikan tips.
"Dihimbau kepada para anggota masyarakat tidak panic buying dalam membelanjakan dananya dalam untuk beragam barang atau konsumsi perayaan idul Fitri," ujarnya.
Kemudian mentradisikan semangat dan sikap berbagai rezeki kepada para keluarga, tetangga, dan sahabat yang lagi bermasalah keadaaan penghasilannya.
"Lalu tidak berperilaku "pamer sosial " terhadap para tetangga juga dengan para kerabat. Kepada para aparat keamanan, baik dari pihak Polri atau sipil agar lebih sigap, intens plus aktif memantau aktivitas sosial para warga di ruang ruang terbuka publik," kata Bagindo
"Lakukan tindakan tegas secara terukur guna memberi rasa aman, nyaman dan terlindungi dari perbuatan perbuatan kriminal. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini dengan sukacita bersama keluarga dan handai taulan tercinta," pungkasnya.