KLIKANGGARAN -- Nindy Ayunda terpantau mendatangi kantor Lembaga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Nindy Ayunda pun menjelaskan alasannya mendatangi LPSK.
Nindy Ayunda kepada awak media mengaku dirinya mendapat ancaman dan intimidasi dari oknum TNI yang menggeruduk rumahnya.
Baca Juga: Viral kartu Indonesia Pintar ( KIP) yang Tak Sampai Pada Penerimanya Berserakan di Lapak Rongsokan
Inilah kronologi Nindy Ayunda mendapat ancaman dan intimidasi dari oknum TNI.
Nindy Ayunda bercerita, awalnya saat ia dan temannya akan pergi ke Palembang untuk bertemu seseorang.
Setibanya di Palembang, Nindy Ayunda dihadang oleh sejumlah preman.
Baca Juga: Inilah Sosok Hj. Rinarni, Istri Muhammad Adil, Bupati Kepulauan Meranti Terjaring OTT KPK
Ketika sampai di Jakarta, rumahnya didatangi oleh orang-orang yang tidak dikenal untuk mencari Dito Mahendra.
"Setibanya saya di Jakarata saya langsung menuju rumah yang ada di Kebayoran untuk bertemu adik saya. Kemudian pukul 20.00 WIB di hari yang sama, saya menyuruh staf saya untuk mengambil barang di suatu tempat dan di saat dia keluar rumah dia melihat ada orang yang mencurigakan sebanyak tiga orang," terangnya.
"Lalu info tersebut diberikan kepada saya oleh seorang asisten rumah tangga bahwa terdapat hal yang mencurigakan dari orang tersebut. Selanjutnya sekitar pukul 22.00 WIB, saat saya sedang makan bersama adik, kemudian ART kembali menginformasikan bahwa ada orang yang mencari Bapak Dito, lalu saya meminta untuk mengunci pintu," imbuhnya.
Baca Juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Batang Hari Mengucapkan Selamat Berpuasa Ramadan 1444H/2023M
Lebih lanjut Nindy Ayunda menyebut orang-orang tersebut adalah oknum TNI.
"Akhirnya saya melihat oknum TNI yang mengenakan pakaian preman dan seragam sekitar 30 orang. Lalu tindakan mereka memasuki pekarangan tanpa izin disertai perusakan pada pintu garasi, penggedoran, dan disertai teriakan. Hal tersebut terjadi mulai pukul 22.00 WIB sampai 07.00 WIB," ungkapnya.