KLIKANGGARAN -- Serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah mendorong peningkatan minat terhadap rute alternatif seperti jalur kereta api Tiongkok-Eropa melalui Timur Jauh Rusia, lansir RT.com mengutip CNBC.
Beberapa perusahaan logistik mencatat lonjakan tajam dalam pertanyaan dan pemesanan untuk rute kereta api tersebut. Transit melalui kereta api menarik bagi pengirim barang karena lebih murah dibandingkan transportasi udara dan lebih cepat dari angkutan laut.
Waktu tempuh rute kereta api ini berkisar 14 hingga 25 hari, tergantung asal dan tujuannya, jauh lebih cepat ketimbang lewat laut.
Namun beberapa perusahaan juga menyuarakan kekhawatiran mengenai pengiriman lewat Rusia akibat perang di Ukraina.
Meski demikian, pemesanan rute kereta api Tiongkok-Eropa dilaporkan naik 37% dalam empat pekan terakhir.
Kenaikan permintaan kereta api ini disebutkan juga dipicu gangguan pelayaran di Laut Merah dan menjelang Tahun Baru Imlek.
Uni Eropa membolehkan barang sanksi untuk diangkut lewat kereta Rusia, sementara transportasi darat produk sanksi dilarang.
Adapun barang militer sama sekali tak diizinkan melintas lewat wilayah Rusia.
Dengan demikian, serangan Houthi di Laut Merah mendorong minat penggunaan rute alternatif seperti kereta api Tiongkok-Eropa melalui Rusia, meski masih ada kekhawatiran terkait situasi geopolitik di kawasan itu.***