KLIKANGGARAN -- Hallo Everyone, kalian pasti tahu 'kan Film superhero selalu berhasil mencuri perhatian kita dengan kekuatan yang luar biasa dan pertempuran epiknya, begitu pun dengan Gundala.
Namun "Gundala" tidak hanya menghadirkan aksi yang memukau saja lho, tetapi juga menggali mitos alam yang kental dengan budaya lokal.
"Gundala" dirilis pada tahun 2019, disutradarai oleh Joko Anwar, seorang sutradara kenamaan di Indonesia.
Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Tara Basro, Bront Palarae, Ario Bayu, dan banyak lagi. Yang lebih epik nya lagi kalian mau tau tidak?, Film ini tembus 705.117 penonton pada hari ke-4, Wow
Baiklah klikers semua, ikutin aku sebentar yuk untuk mengulik sedikit alur cerita "Gundala". Mengikuti kisah Sancaka, seorang anak yang tumbuh menjadi pria dewasa yang kesepian dan kesulitan menghadapi kehidupan.
Namun, segalanya berubah ketika dia mendapatkan kekuatan super yang tak terduga. Sancaka kemudian bertransformasi menjadi Gundala, pahlawan super dengan kekuatan petir yang bertekad memerangi kejahatan dan korupsi yang merajalela di negerinya.
Nah klikers, ada loh salah satu hal yang membuat "Gundala" menonjol , apasih? Nih aku kasih tahu yah, Yaitu penggabungan cerita superhero dengan nuansa budaya lokal yang kuat.
Film ini tidak hanya menghadirkan aksi yang memukau, tetapi juga menyelipkan elemen-elemen mitos alam Indonesia yang kaya akan makna.
Melalui kostum, karakter, dan latar belakang cerita, Jadi penonton dapat merasakan kekayaan budaya Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Gundala.
Dengan menyatukan kekuatan superhero modern dengan kekayaan mitos alam Indonesia, "Gundala" menjadi bukti bahwa film superhero tidak selalu harus mengambil setting di luar negeri untuk bisa sukses.
Film ini membuktikan bahwa cerita superhero lokal dengan nuansa tradisional juga memiliki daya tarik yang luar biasa bagi penonton.***
Penulis: Wulan, Mahasiswa Universitas Pamulang