KLIKANGGARAN --- Timnas Indonesia U-23 dan Guinea U-23 akan berebut tiket terakhir untuk mengisi satu slot cabang sepak bola di Olimpiade Paris 2024 mendatang. Baik Indonesia dan Guinea, keduanya akan berebut slot ke-16 untuk melengkapi 15 slot yang telah terisi.
Kedua tim debutan yang tampil memesona pada kejuaraan sepak bola U-23 tahun masing-masing konfederasi ini mesti bertemu pada babak play-off perebutan tiket terakhir Olimpiade Paris. Sebelumnya, Indonesia membuang dua kesempatan untuk lolos langsung ke Olimpiade.
Kesempatan pertama, saat Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia U-23 di Qatar. Kesempatan kedua, saat dikalahkan oleh Irak pada perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23. Andaikan menang, Indonesia tak perlu membuang energi melawan Guinea.
Namun, Indonesia masih punya kesempatan emas terakhir untuk mencetak sejarah tampil di Olimpiade cabang olahraga sepak bola melalui jalur play-off kontra Guinea. Mimpi seluruh anak bangsa tentunya ingin melihat Garuda Muda terbang tinggi dan tampil di Olimpiade.
Indonesia pernah tampil di Olimpiade 1956. Itulah terakhir kalinya Indonesia ikut berpartisipasi pada ajang pesta olahraga terbesar di dunia tersebut. Artinya, bentangan mimpi Indonesia telah berjarak 68 tahun. Bukan waktu yang singkat. Lalu, kapan lagi kalau bukan sekarang?
Pertanyaan ini akan terus meluncur keluar dari mulut kita. Terus akan menjadi ruang diskursus bagi pencinta dan pemerhati sepak bola di tanah air. Akan menjadi perdebatan di ruang-ruang publik. Akan menjadi perbincangan hangat dan diskusi hebat di warung-warung kopi.
Namun, melihat antusiasme rakyat Indonesia yang begitu luar biasa sejak Shin Tae-young (STY) mengambil tongkat estafet kepelatihan dari tangan Simon McMenemy, sepak bola Indonesia kini mulai menyala terang. Terbukti, Indonesia sukses menembus semifinal Piala Asia U-23 lalu.
Performa Indonesia di Piala Asia U-23 lalu menjadi perbincangan publik sepak bola dunia. Dunia tercengang! Publik terpesona melihat aksi Garuda Muda. Yang paling fenomenal adalah saat Indonesia mengalahkan Australia dan menyingkirkan Korsel, dua tim langganan Piala Dunia.
Indonesia boleh melepas peluang juara Piala Asia U-23 kemarin. Karena sebagai tim debutan, masuk semi final saja sudah terasa juara. Indonesia boleh gagal di semifinal kontra Uzbekistan, karena masuk semifinal saja, kita sudah merasakan atmosfer juara, meski tanpa mahkota.
Pun, kita boleh gagal di perebutan juara ketiga kontra Irak untuk menggaransi tiket langsung ke Olimpiade. Karena sejatinya, target Indonesia hanya sampai perempat final. Sebagai tim debutan, kita sudah merasakan atmosfer juara. Kini, fokus hanya untuk tiket terakhir Olimpiade.
Pertanyaannya, seperti apa dukungan rakyat Indonesia kepada para anak muda yang mencoba berjuang meraih mimpi tampil di pentas dunia? Patut diingat, sepak bola Olimpiade ibarat Piala Dunia mini. Mengingat banyak calon bintang, plus para bintang dunia yang akan bermain.
Andaikan Indonesia lolos langsung ke Olimpiade tanpa harus melalui babak play-off konfederasi, sudah dapat dipastikan, skuat Garuda Muda akan berada satu grup dengan juara dunia 2022, Argentina, yang bisa saja diperkuat oleh bintang terbesar sepak bola dunia, Lionel Messi.
Asa berada satu grup dengan Messi cs sudah melayang. Namun, asa berada satu grup dengan runner-up Piala Dunia 2022, Prancis, dan bermain melawan Kyllian Mbappe, masih terbuka lebar. Jangan buang kesempatan emas ini. Program naturalisasi bisa mengakselerasi mimpi kita.
Kini, saatnya menyatukan misi, tekad, dan semangat. Jangan terjebak dengan intrik politik yang masih hilir mudik menyapa warga di ruang-ruang publik, dan menyapa netizen di berbagai platform media sosial. Yang berbeda, harus bersama, demi tiket menuju Olimpiade 2024.
Artikel Terkait
Meskipun Sempat di Guyur Hujan, Ribuan Masyarakat Padati Acara Pembukaan GTTG Aceh XXV
Kepala Perwakilan BPK RI Jambi Serahkan LHP LKPD Tahun 2023 Kepada Bupati Batang Hari
Kapan Episode Terbaru Frankly Speaking Tayang? Berikut Jadwal Tayang Frankly Speaking Semua Episode!
Inilah Profil Joselu, Pemain Pinjaman Bawa Real Madrid ke Liga Champions, Siapa Sebenarnya?
Sinopsis Frankly Speaking Episode 3: Ki Baek dan Woo Joo Semakin Dekat, Apakah Karir Ki Baek akan Lebih Baik?
Sinopsis Lovely Runner Episode 10: Sun Jae Mengetahui Perasaan Im Sol Sebenarnya, Mereka Berpacaran dan Nasib Berubah?
Atasi Masalah Listrik, IKA PMDS Angkatan 1996 Sumbang Genset di Wilayah Terdampak Bencana Luwu
Akhirnya Terungkap! Ini Tiga Tersangka Baru Kasus Kekerasan Hingga Meninggal Dunia Taruna STIP, Siapa Saja?
Profil Rektor Unri Sri Indriati Viral usai Polisikan Mahasiswanya yang Protes Biaya Kuliah Mahal
Inilah Sosok Ahmad Wahid Direktur STIP yang Dibebastugaskan Usai Kasus Penganiayaan Hingga Meninggal di Kampusnya Viral