Malaysia Tersingkir di Piala Asia 2023, Kim Pan Gon Akui Dirinya Bukan Pelatih Tepat Harimau Malaya, Sinyal Mundur?

KLIKANGGARAN –Timnas Malaysia yang dijuluki Harimau Malaya gagal membuat sejarah setelah kalah 1-0 dari Bahrain pada laga kedua penyisihan grup E Piala Asia 2023 Qatar, Sabtu (20/1/2024)

Kekalahan dari Bahrain tersebut, membuat Harimau Malaya dipastikan tersingkir dari Piala Asia 2023, karena sudah menderita dua kali kalah dalam laga penyisihan grup E.

Timnas Malaysia kini berada posisi buncit dalam klasemen grup E dengan nilai 0, dari dua kali kalah dan dipastikan tersingkir dari Piala Asia 2023 Qatar.

Pada laga ketiga penyisihan grup E, Harimau Malaya akan menghadapi Korea Selatan yang saat ini berada di peringkat kedua klasemen.

Baca Juga: Arya Wedakarna Tegur Guru di Depan Murid-muridnya, Begini Respons FSGI

Usai pertandingan, pelatih Malaysia Kim Pan Gon Akui mengakui dirinya bukanlah pelatih yang tepat untuk menangani Harimau Malaya.

Ucapan Kim Pan Gon setelah menyaksikan anak asuhnya tersingkir dari Piala Asia 2023 seperti sinyal jika dirinya akan mundur sebagai pelatih Harimau Malaya.

"Mungkin saya bukan pelatih yang tepat? Mungkin saya menempatkan harapan terlalu tinggi dan memberikan terlalu banyak harapan kepada publik dan pemain,” ujar Kim Pan Gon seperti dikutip dari nst.com.my.

Kim Pan Gon menegaskan, kegagalan Harimau Malaya di Piala Asia 2023 bukan salah pemain, tetapi masalah dirinya.

Baca Juga: Yessica Tamara Resmi Lulus dari JKT48

Tapi, ini adalah masalah saya dan bukan masalah para pemain, Asosiasi Sepak Bola Malaysia, atau publik. Ini semua masalah saya," ujar Kim Pan Gon lebih lanjut.

Lebih lanjut Kim Pan Gon menjelaskan, saat ini level Malayasia adalah gagal lolos 16 besar Piala Asia 2023 dan berada di posisi buncit klasemen grup E.

"Tidak ada yang salah. Ini adalah level kami saat ini," kata Pan Gon yang frustasi

Penyebab kalah
Pelatih berkebangksaan Korea dan berusia 55 tahun itu menjelaskan, kekalahan Malaysia dari Bahrain pada laga kedua penyisihan grup E karena gagal mengontrol dan mendominasi permainan.