KLIKANGGARAN-- Minggu, 26 Juni 2021 PSN (Paguyuban Sejarawan Ngayogyakarta) kembali melakukan kajian dan penelusuran situs-situs sejarah Mataram di Kesultanan Yogyakarta. Kali ini yang menjadi perhatian adalah Masjid Pathok Negara yang didirikan pada masa Sultan Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I, raja pertama Kesultanan Yogyakarta.
Bangun Kemitraan Strategis, PT PIL Fokus Bisnis Produk Industrial
Kajian dan penelusuran dilakukan oleh pengurus inti PSN yaitu Dra. Chaterina Ety, SH.,M.Si. M.Pd. bersama Lilik Suharmaji, M. Pd, Mei Ujianti, M.Pd, Drs. Marmayadi dan Yulianto, S.Pd. Kajian yang dilakukan selama satu hari itu menelusuri Masjid Pathok Negara Dongkelan, Masjid Pathok Negara Mlangi dan Masjid Pathok Negara Wotgaleh. Dalam kesempatan itu juga mengunjungi makam Tan Jin Sing (KRT. Secodiningrat) di makam Regocolo Mrisi Bantul Yogyakarta dan tempat tinggal Tan Jin Sing di Ketandan Kota Yogyakarta.
Disperindagkop Tebing Tinggi Disebut Lakukan Pelanggaran Hukum
Dalam kesempatan itu Lilik Suharmaji setelah mengamati semua puncak Masjid Pathok Negara mengatakan bahwa sebenarnya Masjid Pathok Negara mempunyai simbol-simbol yang luar biasa maknanya. Setiap Masjid Pathok Negara puncaknya terdapat Gada Mustaka yang berbentuk huruf hijaiyah alif yang di sekelilingnya dihiasi ornamen bermotif daun kluwih dan kembang gambir.
Gada Mustaka menyerupai huruf hijaiyah alif artinya bahwa umat Islam hanya patut menyembah Allah Swt. Sedangkan makna daun kluwih adalah bagi siapapun yang bertaqwa dan berjalan di atas kebaikan dalam hidupnya akan mendapat keluwihan atau kelebihan yang tentu saja tidak dapat dimiliki semua orang. Lambang kembang (bunga) gambir yang memiliki bau khas wangi semerbak mengandung arti siapa pun orang yang memiliki iman, Islam dan Ikhsan maka akan mampu menebar kebaikan sehingga akan bermanfaat bagi siapapun di sekelilingnya. Di bagian atas terdapat hiasan berbentuk buah waluh melambangkan buah yang sedang awoh (berbuah). Sedangkan kata awoh diambil dari kata Allah. Diharapkan para jamaah yang ada di sekitar masjid tersebut selalu mengingat Allah yang Maha Esa Tuhan pencipta alam dan seisinya. Tentu saja selain puncak masjid bangunan-bagunan yang ada di dalam masjid dan disekitar masjid sarat dengan simbol yang penuh dengan makna, tandas Lilik Suharmaji.
Pemilik Qurban Boleh Makan Qurbannya Sendiri
Sementara itu Ketua PSN Chaterina Ety, mengatakan secara garis besar Masjid Pathok Negara mempunyai beragam fungsi. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi tempat bermusyawarah, pendidikan, sosial, kebudayaan dan lain sebagainya. Memang Sultan Hamengku Buwono I mendirikan keempat Masjid Pathok Negara adalah sebagai pusat syiar agama Islam dan pusat informasi kerajaan di wilayah Negara Agung Kesultanan Yogyakarta sebagai kerajaan yang bernafaskan Mataram Islam. Di samping itu Masjid Pathok Negara juga didirikan untuk pusat pertahanan rakyat di Kesultanan Yogyakarta. Dan tidak kalah pentingnya Masjid Pathok Negara didirikan di empat penjuru mata angin (utara, timur, barat, dan selatan) juga dengan maksud untuk memudahkan mobilitas secara massal apabila kerajaan Kesultanan Yogyakarta sewaktu-waktu membutuhkan rakyat untuk berkumpul dengan cepat dalam menghadapi bahaya bencana alam maupun negara dalam keadaan darurat perang.