komunitas

Kisah Dua Ustadz Asal Kabupaten Ogan Ilir Dirikan Ponpes di Desa Sungai Ceper Kabupaten OKI

Sabtu, 8 Mei 2021 | 21:28 WIB
WhatsApp Image 2021-05-08 at 11.07.19


OKI, Klikanggaran ---- Berawal dari melakukan safari dakwah dan pembinaan rutin di Desa Sungai Ceper dan Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2016 lalu, membuat dua Ustadz asal Kabupaten Ogan Ilir tersebut mendirikan Pondok Pesantren, yang diberi nama Hidayatul Qur'an.


Lebih fokusnya lagi, ketika melihat kondisi kerawanan sosial di dua desa tersebut cukup tinggi, seperti penyalahgunaan Narkoba, peredaran senjata api rakitan dan berbagai tindakan kriminalitas lainnya. Lalu, diperparah oleh masih minimnya mutu pendidikan, baik formal mau informal termasuk kesadaran akhlaq perilaku dalam kehidupan sehari-hari.


Kepala Yayasan, Heriyanto didampingi Pengasuh Ponpes, Kholisen Prima Adi Putra, menceritakan, sebelum didirikannya Ponpes Hidayatul Qur'an, dirinya bersama Ustadz Kholisen memberikan pembelajaran membaca Al-qur’an dengan metode Al-Baqi (kilat), majelis taklim rutin, ceramah tausiyah dan pembinaan rumah tahfidz dengan metode Master (menghafal alqur’an semudah tersenyum) kepada masyarakat di dua desa tersebut.


"Alhamdulillah, antusias masyarakatpun mengalami peningkatan yang cukup signifikan mengikuti pembelajaran yang kami berikan,"terangnya, Sabtu (08/05).


-


Lanjutnya, selama memberikan pembelajaran tersebut, pihaknya mendapatkan tantangan dari masyarakat, yakni mewujudkan aspirasi warga yang masih menginginkan perubahan di lingkungannya.


"Mereka menginginkan adanya lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan berdiri di sekitar Desa itu, agar anak-anak yang putus sekolah dan terpapar Narkoba sebagai generasi penerus bangsa dapat diselamatkan," tuturnya.


Lebih lanjut diceritakannya, pada tahun 2018 Pondok Pesantren Hidayatul Qur'an didirikan di atas tanah seluas 1 Hektar, hibah dari salah satu masyarakat desa tersebut, yang terletak di Jl. Dusun Tangsi Desa Sungai Ceper. Selanjutnya, dibangunlah secara swadaya dan seadanya ruangan belajar serta pondok pemukiman bagi santri.


"Tentu hal ini masih belum memadai, sehingga kami sangat mengharapkan kontribusi dari para pihak untuk turut menjadi bagian dalam misi mulia ini,"ungkapnya.


"Sebelum pembangunan Ponpes selesai dan bermodal dana seadanya, kamipun hanya memfokuskan kegiatannya pada pembinaan dan pengajaran pendidikan keislaman kepada anak–anak, juga warga yang buta aksara Al Qur’an serta Baca tulis dengan menumpang sebuah Rumah Warga,"imbuhnya.


Ustadz Kholisen menambahkan, saat ini di Ponpes Hidayatul Qur'an sudah ada pendidikan mulai dari TPA, sekolah bertaraf MI dan MTS termasuk memfasilitasi anak putus sekolah (kejar paket). Selain itu, juga ada program Tahfidzul Qur’an, pembinaan Majlis Ta’lim, pondok rehabilitasi narkoba, dzikir rutin satu pekan sekali, Ruqyah dan pengobatan alternatif serta pengembangan usaha produktif, mandiri Pesantren, pusat kewirausahaan masyarakat berbasis pesantren (Pesantrenpreneur) seperti wirausaha ternak lebah, air minum sehat, tas rajut dan lainya.


"Tujuannya, membangun sebuah peradaban mulia dengan membentuk generasi mulia berkarakter dan berakhlakul karimah, memiliki mental muslim yang Syamil serta memiliki profesionalisme dalam pengembangan ekonomi yang berbasis teknologi dan kekayaan alam,"jelasnya.


Menurutnya, meskipun Ponpes Hidayatul Qur'an yang telah beberapa tahun ini melakukan berbagai kegiatan masih banyak masyarakat desa tetangga, khususnya di Kecamatan Sungai Menang yang belum mengetahui keberadaannya. Bahkan, ironisnya lagi Ponpes Hidayatul Qur'an ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga masih banyak kekurangan penunjang yang tidak bisa diatasi sendiri.


Lanjutnya, antusias warga yang menitipkan anaknya ke Ponpes Hidayatul Qur'an sudah semakin banyak, saat ini seluruh Santriwan/i berjumlah sebanyak 108 orang. Bahkan bisa bertambah lagi, meski saat ini sudah terkendala fasilitas gedung Ponpes yang belum memadai.

Halaman:

Tags

Terkini