Jakarta, Klikanggaran.com – Ilmu Komunikasi Reconciliation melaksanakan talkshow yang bernama PR Talk secara virtual dengan tema “Peran Humas dalam Mengatasi Krisis Organisasi di Tengah Pandemi”. Talkshow kali ini merupakan sebuah kegiatan untuk memberi pengetahuan mengenai cara memanajemen krisis di organisasi selama pandemi.
Seminar nasional ini telah diikuti oleh 110 peserta dari berbagai mahasiswa dari seluruh Indonesia. Diskusi kali ini menghadirkan Jojo S. Nugroho, S.Sos., CCM selaku pembicara. Sementara itu yang bertindak sebagai moderator adalah Lukman Hakim, Ilmu Komunikasi UNJ 2018.
Koordinator Pelaksana PR Talk, Salsabilla Ardiningrum mengutarakan bahwa tujuan dan harapan diadakan Talkshow sebagai sarana untuk dapat memahami serta mempelajari bagaimana cara mengatasi krisis di organisasi di masa pandemic saat ini.
Diskusi tersebut dibuka oleh Dr. Dini Safitri, S.Sos., M.Si., CPR selaku Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi UNJ, yang dalam pembukaanya beliau menjelaskan bahwa dalam kegiatan Talksow dengan tema Peran Humas dalam Mengatasi Krisis Organisasi di Tengah Pandemi yang diadakan oleh Ilmu Komunikasi Reconciliation sangat diperlukan untuk memahami pentingnya memanajemen krisis di organisasi.
Selanjutnya pada pemaparan materi yang dibawakan oleh Bpk. Jojo S. Nugroho, S.Sos., CCM bahwasanya krisis dapat menyebar dengan begitu cepat dikarenakan adanya internet.
“Krisis Public Relations dapat terjadi dalam hitungan detik, informaasi juga menyebar dengan cepat karena internet, sehingga krisis pun dapat menyebar dengan cepat” ujarnya.
Akibat rentannya internet hal ini bisa mengakibatkan banyaknya hoax sehingga praktisi PR harus tetap tenang dalam mengatasi krisis yang terjadi dan banyakanya hoax di internet. Praktisi PR juga harus segera meng-counter hoax tersebut dengan narasi.
“Kalau terjadi krisis, praktisi PR harus tenang dan jangan panik, cek dulu informasi tersebut fakta atau hoax. Hoax juga jangan didiamkan karena hoax akan menjadi kebenaran, oleh sebab itu PR juga bisa meng-counter hoax dengan narasi"