komunitas

Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ dan MGMP Sejarah Kab Karawang Selenggarakan Webinar Sejarah Lokal

Rabu, 16 September 2020 | 13:33 WIB
webinar 1


Jakarta, Klikanggaran--Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan MGMP Sejarah Kabupaten Karawang, pada Rabu 16 September 2020 melaksanakan kegiatan webinar Sejarah Lokal. Webinar yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, merupakan bentuk kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan potensi kualitas pembelajaran sejarah di sekolah.





Dalam sambutannya, Koordinator kegiatan, Drs. Abrar, M. Hum menyampaikan rasa terima kasih kepada MGMP Sejarah Karawang yang memberikan kesempatan kesekian kalinya dalam kegiatan P2M ini. Drs. Ateng Rasihuddin, M. Pd sebagai Ketua MGMP Kabupaten Karawang juga menyatakan harapan agar kegiatan ini berlanjut kembali di masa yang akan datang.





-




Sementara itu, Drs. Agus Setiawan, M. Pd sebagai pembina MGMP Sejarah Kabupaten Karawang menyampaikan bahwa besar harapan, ditahun depan guru-guru sejarah karawang bisa bersama sama menghasilkan sejarah lokal Karawang sebagai kado ulang tahun Karawang. Agus juga berharap bahwa kerjasama dapat dilanjutkan, sehingga pendampingan Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ terhadap guru guru Sejarah di Karawang merupakan kegiatan berkesinambungan.





Sambutan terakhir disampaikan oleh Humaidi, M. Hum, Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ. Humaidi menyampaikan bahwa pembelajaran sejarah lokal merupakan hal yang penting. Di era pandemi ini, belajar sejarah di rumah dapat dijadikan sebagai sebuah praktek mencari informasi sejarah lokal. Siswa dapat melakukan wawancara dengan orangtua, kakek atau saudaranya mengenai asal muasal keluarga dan lingkungannya. "sehabis pandemi, maka kita akan mendapatkan sumber lisan yang melimpah", ujarnya.





Dalam paparan Dr. Umasih, M. Hum, disampaikan bahwa pembelajaran sejarah lokal dapat disisipkan dalam pembelajaran sejarah indonesia sesuai dengan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.





Umasih menyampaikan "Dalam indikator, bisa diletakkan sejarah lokal sesuai timelinenya dan ini akan memberikan ikatan emosional kepada siswa", ujarnya. Lewat pembelajaran tersebut, siswa dapat mengenali identitas kelokalan dan memperkuat nasionalisme. Namun demikian, sumber atau cerita yang bersifat mistis perlu diperhatikan dan dipersandingkan dengan sumber lain, misalnya dokumen atau arsip, sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan secara metodologi. "biasanya yang begitu-begitu, hanya sebagai cerita saja", ujarnya.





Adapun pembicara kedua, Drs. M. Fakhruddin, M. Si, memaparkan mengenai strategi integrasi materi sejarah lokal pada
pembelajaran sejarah Indonesia. "Sangat sulit bagi pelajar di Papua jika hanya membayangkan sejarah yang ada di Jawa, tetapi menjelaskan lewat materi sejarah lokal sebagai bagian integratif pembelajaran sangat penting. Tinggal mencari benang merah antara kaitan lokal dengan nasional. inilah yang membuat kebanggaan nasional secara emosional dan bersifat kolektif".


Halaman:

Tags

Terkini