komunitas

Indonesia Harus Waspada Akan Aktivitas Terorisme Anti-Cina di Tengah Pandemi Virus Corona

Selasa, 7 April 2020 | 16:44 WIB
Tak Perlu Takut Teror

Baca Juga: Saham Zoom Pun Turun setelah Berjaya pada Maret


"Salah satu metode serangan yang mungkin dilakukan adalah menggunakan pendukung ISIS yang sudah memiliki virus untuk mencoba dan secara sengaja menginfeksi orang-orang yang mereka anggap musuh mereka, seperti polisi," kata laporan itu.


Sementara pandemi, untuk saat ini, berarti pengurangan aktivitas teroris, lembaga penegak hukum perlu tetap waspada, kata IPAC, baik dalam hal sel terisolasi yang dapat mengindahkan panggilan untuk menyerang dan mereka yang melihat krisis sebagai kesempatan untuk meningkatkan perekrutan.


Laporan itu juga menyoroti kemungkinan peningkatan pemberontakan di penjara yang menampung teroris, karena kekhawatiran akan infeksi menambah pembatasan kunjungan dan komunikasi.


Laporan itu mengutip contoh Hasakeh di Suriah, tempat gerilyawan ISIS memicu kerusuhan dan menguasai sebagian penjara besar bulan lalu, dengan setidaknya empat orang diperkirakan melarikan diri. Indonesia mengalami salah satu serangan terburuk dalam kekerasan penjara pada tahun 2018 saat pertikaian Mako Brimob ketika lima petugas polisi dibunuh secara brutal selama pengepungan 40 jam oleh militan yang terkait dengan ISIS di sebuah penjara dengan keamanan tinggi di Kelapa Dua, Jawa Barat.


“Pihak berwenang Indonesia mulai memperhatikan masalah virus di penjara, tetapi langkah-langkah pencegahan telah terlambat datang. Selain langkah-langkah yang sudah ada untuk memerangi Covid-19, direktorat koreksi sangat perlu mengembangkan pedoman tentang prosedur untuk menangani kerusuhan di antara narapidana atau narapidana dan staf penjara serta mengantisipasi upaya pelarian, ”kata laporan itu.


Semua kunjungan penjara di Indonesia ditangguhkan lebih dari dua minggu lalu, menurut sumber kontraterorisme yang tidak bersedia disebutkan namanya. Dia mengatakan akan sangat "berisiko" untuk memungkinkan pengunjung yang mungkin terinfeksi virus karena penjara negara itu "penuh sesak", menambahkan juga bahwa semua persidangan, termasuk yang melibatkan tersangka teroris, sekarang sedang dilakukan melalui konferensi video antara ruang sidang dan penjara .


Sementara itu, lembaga-lembaga yang fokus pada pencegahan kejahatan keuangan juga harus berjaga-jaga, kata IPAC, karena ada  kemungkinan upaya penggalangan dana ekstremis atas nama bantuan kemanusiaan.


“Sebagian besar upaya penggalangan dana swasta yang terjadi sehubungan dengan pandemi ini akan sah, tetapi sejarah Indonesia selama dua dekade terakhir adalah bahwa setiap kali bencana terjadi, para ekstremis berusaha untuk mengambil manfaat,” kata laporan itu.




Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel berjudul "Coronavirus: Indonesia warned to be on guard for anti-Chinese terrorism amid pandemic" yang ditulis Amy Chew di SCMP pada tanggal 7 April 2020, dengan link SCMP.


Halaman:

Tags

Terkini