komunitas

Ketika Serba Islami Mendominasi Indonesia

Rabu, 28 Agustus 2019 | 11:06 WIB
halal


Jakarta, Klikanggaran.com (28-08-2019) -- Sebuah laporan oleh Thomson Reuters, induk dari Reuters News, memperkirakan orang Indonesia menghabiskan lebih dari $ 219 miliar untuk makanan halal, pariwisata, fesyen dan kosmetik pada tahun 2017, dibandingkan dengan $ 193 miliar pada tahun 2014.


Aset perbankan syariah mencapai 486,9 triliun rupiah ($ 34,26 miliar) pada Juni 2019, mewakili pertumbuhan lebih dari 300% dalam sembilan tahun terakhir, meskipun mereka tetap kurang dari 6 persen dari total aset perbankan sekitar $ 580 miliar.


Permintaan pertumbuhan makanan halal, mode fashion Islami dan perjalanan ziarah meningkat pesat, kata Dody Budi Waluyo, wakil gubernur Bank Indonesia (BI), sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (28-8-2019)


"BI melihat potensi pertumbuhan ekonomi syariah di tengah permintaan untuk produk yang bersertifikat halal dan gaya hidup halal," kata Waluyo.


Dia mengatakan, bank sentral dan pemerintah berusaha untuk menjabarkan bagian ekonomi syariah dari PDB, dan tidak dapat menjamin keakuratan beberapa perkiraan sektor ini yang mencapai 40%.


Beberapa pengembang perumahan kini menargetkan kaum muslim, seperti komunitas yang keamanannya terjaga di Az Zikra dekat Jakarta, yang menawari 400 rumah tangga "kesempatan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad." Di tengah-tengahnya adalah sebuah masjid, dibangun dengan menggunakan dana hibah dari almarhum Presiden Libya Muammar Khadafi, dan tempat itu menjadi tempat latihan memanah dan menunggang kuda, yang keduanya dianggap disukai oleh Islam.


Pada 2014, Indonesia mengadopsi langkah-langkah untuk membuat perusahaan memberi label halal pada produknya, di tengah kekhawatiran dari industri bahwa langkah itu dapat menyebabkan kekacauan dan mengancam pasokan.


Meski begitu, pemasaran produk halal menjadi arus utama.


Pada sebuah pameran halal yang diadakan di Jakarta bulan lalu, sebuah krim foundation dari prusahaan kosmetik Korea, SOS Beauty ditawarkan kepada para wanita berjilbab.


"Ini tidak menutup pori-pori Anda, jadi ketika Anda pergi ke wudhu, ini akan membuat air mengalir," kata Lisa, seorang perwakilan perusahaan.


Di Thamrin City, sebuah mal 10 lantai yang populer di Jakarta pusat, kios-kios mode Muslim telah mengambil alih ruang di area yang pernah ditempati oleh penjual batik tradisional Indonesia.


Yesi, yang menjalankan toko bernama "Al-Fatih", mengatakan produk-produknya yang populer adalah khimars, jilbab yang turun ke perut, dan niqab, kerudung yang menutupi sebagian besar wajah, dengan harga mulai dari 20.000 rupiah hingga 200.000 rupiah $ 1,40- $ 14).


Media Kernels Indonesia, sebuah konsultan data, mengatakan penelitiannya menunjukkan kata-kata seperti "hijrah" dan "halal" disebutkan di media sosial lebih dari 5.000 kali dalam 30 hari terakhir yang menunjukkan frasa Islam lebih banyak digunakan dalam pemasaran produk.


"Ini tidak akan terjadi tanpa permintaan atau tren di masyarakat," kata pendiri perusahaan Ismail Fahmi.

Halaman:

Tags

Terkini