komunitas

Kerukunan Keluarga Banyumasan Genap 46 Tahun: Dari Banyumas untuk Indonesia, Bergerak Bersatu, Berdaya, dan Berkarya!

Selasa, 4 November 2025 | 04:53 WIB
Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) gelar rakaer pada 1–2 November 2025 di Pondok Deyafira, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor (AR)

KLIKANGGARAN – Memasuki usia ke-46 tahun, Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) terus menunjukkan semangat kebersamaan dan kiprah nyata bagi negeri.

Dalam Rapat Kerja (Raker) yang digelar pada 1–2 November 2025 di Pondok Deyafira, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, organisasi yang menaungi berbagai paguyuban se-eks Karesidenan Banyumas itu menegaskan tekadnya untuk berkontribusi tidak hanya bagi warga Banyumas, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan mengusung tema “Bersatu, Berdaya, dan Berkarya Membangun Indonesia Maju”, suasana raker terasa penuh semangat dan kehangatan.

“Usia 46 ini ibarat manusia sedang berada di masa paling produktif. Karena itu, KKB tidak hanya bergerak di lingkup internal, tapi juga keluar untuk memberi sumbangsih nyata bagi Indonesia,” ujar Yawan Priyono, Ketua Panitia sekaligus Ketua Seksi Organisasi KKB.

Baca Juga: Perkembangan Baru Polemik Utang Kereta Cepat: AHY Pastikan Negara Hadir dan Siapkan Restrukturisasi

Meski hujan membasahi kawasan Gunung Geulis sejak sore, raker yang dimulai selepas Magrib berlangsung penuh antusias.

Mardjoko, Bupati Banyumas ke-30 yang kini menjabat Ketua Umum KKB, menyampaikan kesiapannya untuk mendukung pembiayaan kegiatan organisasi.

“Dana yang ada memang harus diirit-irit, tapi saya siap memberikan otorisasi bila diperlukan,” ungkapnya, merujuk pada dukungan dana yang salah satunya berasal dari Baznas DKI Jakarta.

Peran Baznas DKI dalam mendukung kegiatan KKB tidak lepas dari kontribusi Dr. Munjirin, M.Si., Wali Kota Jakarta Timur sekaligus Ketua Dewan Penasihat KKB, yang berperan penting dalam pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) KKB.

Meski berhalangan hadir karena agenda mendadak, kiprahnya mendapat apresiasi dari para peserta raker.

“Pak Wali Kota tidak jadi datang karena ada acara di Gubernuran, tapi kontribusinya luar biasa,” kata Ali Rahmat, Ketua III KKB, yang memimpin jalannya raker.
Kehadiran Dr. Abdul Kholik, anggota DPD RI sekaligus Dewan Penasihat KKB, turut menyemarakkan suasana. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya pelestarian budaya Banyumasan.

Baca Juga: KPK OTT Pejabat Pemprov Riau, 10 Orang Diamankan Termasuk Penyelenggara Negara

“Saya jadi teringat dagelan Peyang-Penjol dan Suliyah. Lucu dan penuh makna. Mungkin KKB perlu mengadakan lomba dagelan serupa agar budaya Banyumasan tetap hidup,” ujarnya sambil tersenyum.

Selain pengurus inti, raker juga dihadiri oleh Bahtiar Heraudie, Sekretaris Umum Paguyuban Perantau Banyumas (Papermas). Ia menyampaikan apresiasi atas undangan yang diberikan KKB.

Halaman:

Tags

Terkini