(KLIKANGGARAN) – Sering disepelekan, namun penggunaan tisu untuk makanan juga harus diperhatikan karena berpengaruh pada kesehatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali ditemui penggunaan tisu gulung toilet maupun tisu wajah untuk makanan. Padahal, ketiganya memiliki jenis, fungsi, dan materi yang berbeda satu sama lain.
Seperti tisu toilet yang banyak terbuat dari bahan daur ulang, sehingga memungkinkan rentan terpapar bakteri yang tidak baik untuk makanan.
Serat tisu yang tipis juga tidak cocok untuk makanan, apalagi makanan yang banyak mengandung minyak.
Tak jarang, bukannya menyerap minyak, tisu justru menempel pada makanan. Kemudian saat digunakan mengelap area mulut, dikhawatirkan bakteri bisa terserap masuk hingga menyebabkan alergi.
Sedangkan tisu wajah, produknya sudah disesuaikan untuk penggunaan pada kulit wajah.
Berbeda dengan itu, tisu makanan atau yang biasa disebut dengan tisu napkin ini biasanya lebih tebal dan kaku karena fungsi sepenuhnya berkaitan dengan makanan.
Tisu jenis ini tentunya sudah food grade atau aman dan diperuntukkan untuk makanan, mengelap tangan, maupun lap mulut.
Materi tisu yang food grade ini berarti tidak mengandung zat yang membahayakan bagi kesehatan dan mampu memiliki daya serap tinggi, khususnya untuk minyak.
Berbagai merek tisu makan dijual di pasaran, seperti Paseo Napkin Luncheon 50 sheets yang dijual seharga Rp10.000 hingga Rp15.000, Plenty Dinner Napkin 50 sheets seharga Rp14.000 hingga Rp17.000, Livi Napkin Eco Squash 50 sheets seharga Rp7.000 hingga Rp10.000, atau Jolly Napkin 240 sheets seharga Rp10.000 hingga Rp15.000.**