Pengajian tersebut digelar dalam rangka Manaqiban dan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada kesempatan itu, Abah Aos menjelaskan bahwa perang terbesar bukanlah perang otot, melainkan perang otak.
Oleh karenanya, Abah Aos menyebut dirinya tidak ikut mendoakan Palestina karena mendoakan Palestina hukumnya aharam dan termasuk dosa besar.
"Sekarang waktunya jahadul Akbar, perang terbesar. Bukan perang otot, perang otak! Perang otot diharamkan oleh agama. Makanya Abah tidak mendoakan sama Palestina. Haram mendoakannya. Dosa Besar," tegas Abah Aos.
Ungkapan Abah Aos tersebut menuai pro dan kontra di kalangan publik.
Pasalnya, hal tersebut dinilai bertentangan dengan dunia yang mayoritas mendukung dan mendoakan untuk kemerdekaan negara Palestina.
Silakan bagkan artikel ini.