advertorial

Peran Besar Perguruan Tinggi Islam di Indonesia

Senin, 17 Desember 2018 | 14:30 WIB
Perguruan Tinggi

Jakarta, Klikanggaran.com (17-12-2018) – Bicara peran perguruan tinggi Islam di Indonesia, tidak terlepas dari upaya menciptakan manusia berkaliber nasional dan internasional. Tentunya hal ini bukan perkara yang mudah.

Dibutuhkan investasi pengembangan sumber daya manusia yang tinggi dan waktu yang panjang. Salah satunya melalui program pengembangan pendidikan dan pengetahuan.

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Ke depan harus menjadi jawaban dari tantangan bangsa dalam menghadirkan program pendidikan yang tak hanya bernapas Islam. Tapi, juga memiliki pengetahuan dan kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi era globalisasi.

Perguruan Tinggi Islam


Dengan begitu, perguruan tinggi Islam tak hanya akan melahirkan peserta didik yang memiliki kedewasaan secara utuh. Di antaranya dewasa spiritual, dewasa intelektual, dewasa sosial, dan dewasa kecakapan hidupnya. Tapi, juga akan melahirkan peserta didik yang unggul dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai salah satu perguruan tinggi, PTKIN tentu tidak bermaksud melahirkan lulusan yang hanya mampu menjadi imam masjid dan memimpin tahlil serta manakib. Mampu berperilaku sopan dan membaca kitab berbahasa Arab, sedangkan mereka buta akan perkembangan dunia luar. Akan tetapi, dari PTKIN diharapkan sosok lulusan yang sekurang-kurangnya adalah ilmuwan yang ulama.

Sosok ilmuwan ulama ini setidaknya memiliki ciri-ciri peka terhadap masalah, bekerja tanpa pamrih, bersikap bijaksana, dan tanggung jawab. Peka terhadap masalah menjadi suatu keharusan yang mesti dimiliki seseorang. Agar mampu mengambil langkah paling baik dalam menyelesaikan persoalan, sekaligus mempunyai langkah kreatif untuk memulai peluang dan pekerjaan.

Dalam tradisi keilmuan, mereka yang memiliki sifat bekerja tanpa pamrih adalah mereka yang bersifat objektif, cinta kebenaran, serta kritis. Di lain sisi, mereka yang bijaksana biasanya memiliki hubungan timbal balik. Antara pengetahuan dan tindakannya, antara pengertian teoritis dan pengertian praktis etis yang sesuai.

Sementara dengan tanggung jawab, seorang ilmuwan berkewajiban mencari, menemukan, dan memanfaatkan ilmu bagi kepentingan hidup umat manusia. Sekaligus juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi selanjutnya jika dengan ilmu itu ternyata menimbulkan kerusakan lingkungan. Maka ia harus berusaha dan mampu mencari lagi jalan keluarnya.

Sosok inilah yang kemudian diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan bangsa dan negara. Sebab, sumber daya manusia yang hebat tentu saja akan mendorong dan menopang masyarakat dan negara. Khususnya menjadi negara yang hebat dan berdaya saing.

Peran PTKIN di Indonesia


Jumlah PTKIN yang dimiliki oleh Kementerian Agama Republik Indonesia saat ini sebanyak 58. Di antaranya terdiri dari 17 Universitas Islam Negeri (UIN) dan 34 Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sisanya sebanyak 7 berbentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Di tambah PTKIN, Kementerian Agama juga memiliki PTKIS (Swasta) yang jumlahnya jauh lebih besar, yaitu mencapai 700 PTKIS lebih. Maka menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang hebat hanya tinggal menunggu waktu saja.

Karena perguruan tinggi Islam memiliki peran yang sangat strategis dalam menunjang daya saing masyarakat, daerah, dan negara, di berbagai aspek kehidupan saat ini dan akan datang. Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki tantangan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompotitif, berkualitas, dan berkapasitas dalam bidangnya.

Semuanya untuk menunjang daya saing bangsa serta mampu memecahkan problem yang dihadapi masyarakat dan pemerintah.

Baca juga : Penguatan Kapasitas Tata Kelola PTKIN, Direktorat PTKI Jalin Kerja Sama dengan Litbang KPK

Tags

Terkini

Wali Kota Resmikan SPBU dan Masjid Lubuklinggau

Jumat, 12 Februari 2021 | 11:13 WIB