KLIKANGGARAN -- Gula adalah sukrosa yang dapat diperoleh dari tanaman seperti tebu, nira atau aren. Namun, tahukah bahwa sumber pemanis lainnya dapat pula dihasilkan dari tanaman sagu. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman khas wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Sulawesi Selatan.
Sebagian besar tanaman sagu diolah menjadi makanan khas seperti papeda di Papua, atau kapurung di wilayah Tana Luwu, Sulawesi Selatan. Bahkan di Sulsel, tepatnya di Kecamatan Malangke Barat (Malbar) Kabupaten Luwu Utara, seorang pemuda berhasil memproduksi gula yang bersumber dari tanaman sagu.
Adalah Asrul, seorang petani di Kecamatan Malbar, Luwu Utara, telah berhasil memproduksi gula sagu sebanyak 10 liter hanya dalam waktu dua hari. Kemampuan Asrul membuat gula sagu ternyata diperoleh saat dirinya mengikuti pelatihan daring yang dilaksanakan Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2021 lalu.
Sejak itu, ia terus berusaha memproduksi gula sagu dengan memanfaatkan ilmu yang ia dapatkan dalam pelatihan via zoom yang diberikan oleh Kementan. Dan sejak 2022, ia telah mampu memproduksi gula sagu sendiri.
“Sebenarnya ide awalnya adalah saat saya ikut pelatihan melalui zoom yang dilaksanakan Kementerian Pertanian, kemudian saya memproduksi sendiri sejak 2022 kemarin,” ungkap dia, dalam sebuah wawancara baru-baru ini di Kecamatan Malbar, Luwu Utara.
Kecamatan Malangke Barat memang dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil sagu terbesar di Kabupaten Luwu Utara, sehingga memudahkan dirinya untuk mendapatkan tanaman sagu, yang kemudian ia olah menjadi gula sagu.
“Gula sagu ini saya produksi sendiri di rumah dengan alat yang sebenarnya mudah didapatkan. Alatnya cuma kompor, dandang, pipet tetes, pengaduk dan alat penyaring,” sebut Asrul. Selain alat itu, untuk membuat gula sagu ia menggunakan enzim alfa amilase dan gluko amilase yang sebenarnya tidak mudah juga ia dapatkan.
“Saya pakai enzim alfa amilase dan gluko amilase untuk memproduksi gula sagu,” ungkapnya. Berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk memproduksi gula sagu dalam sehari? Ia menyebutkan bahwa sehari ia bisa memproduksi gula sagu 5 liter, dan 10 liter dalam dua hari, karena proses pendinginannya memakan waktu 24 jam.
Lanjut ia mengungkapkan bahwa saat ini produksi gula sagu sudah semakin dilirik. Tak hanya di wilayah Malangke Barat saja, tetapi sudah sampai di wilayah lain. Bahkan dua perguruan tinggi ternama, Unhas dan IPB, sudah pernah memesan produk gula sagu ini pada 2022 lalu.
“Bulan Oktober 2022 kemarin ada permintaan dari Unhas sebanyak 100 liter dalam bentuk jeriken 10 liter. Juga ada permintaan dari IPB sebanyak 50 botol. Kami baru sebatas promosi, tetapi kalau ada yang pesan, kami pasti buatkan,” terangnya.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa gula sagu ini hanya sebatas pengganti gula, belum bisa untuk penderita diabetes. “Gula sagu ini hanya pengganti gula saja. Bisa dicampur kopi, teh atau minuman lainnya. Kami belum uji lab apakah bisa dikonsumsi penderita diabetes,” imbuhnya.
“Untuk sementara, kami baru mengeluarkan statement bahwa ini cuma pengganti gula saja, karena kami juga belum mengukur kadar manisnya dari gula sagu ini,” sambungnya.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Labessi-Bessi Kecamatan Malbar ini berharap produk gula sagu ini dapat diketahui dan dilirik, tidak hanya masyarakat Luwu Utara, tetapi juga masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kami harap produk kami ini bisa menyebar dan diketahui masyarakat, tak hanya di Malbar saja. Makanya setiap ada pameran pertanian, kami sangat berharap produk kami ini dapat dihadirkan juga, termasuk kami berharap ada kerja sama dengan café dan warkop, minimal di wilayah Tana Luwu dulu,” harap pria kelahiran Desa Waelawi 35 tahun silam ini.
Artikel Terkait
Sebut 'Maneh' ke Ridwan Kamil, Muhammad Sabil Fadhillah Ternyata Sering Posting Foto Ridwan Kamil, Fans Berat?
Penulis Buku IPB Press Mewakafkan Royalti ke Badan Wakaf IPB
Sebut Jennie Blackpink Males Kayak Bocah Ogah Ngaji, Kiky Saputri Diserbu Omelan Blink
Diomeli Blink Karena Komentari Penampilan Jennie Blackpink, Kiky Saputri Beri Tanggapan Menohok
Terungkap! 2.935 Usulan Masyarakat Masuk pada Musrenbang RKPD 2024
Bupati Luwu Utara Resmikan Rehabilitasi 3 Kantor BPP Senilai Rp1,38 Miliar
Inilah Kronologi Rombongan Jemaah Umrah Mabari Tour & Travel Rembang Terlantar di Bandara YIA, Korban Penipuan
Inilah Mabari Tour & Travel, Viral Diduga Tipu Puluhan Jemaah Umrah hingga Terlantar di Bandara YIA
Puluhan Jemaah Umrah Mabari Tour & Travel Rembang Terlantar di YIA, Begini Penjelasan Pihak Kemenag Rembang
Benarkah Gara-gara Komentari Jennie Blackpink, Akun Instagram Boy William Hilang Oleh Blink?