KLIKANGGARAN -- Para tokoh muda dari berbagai organisasi berkumpul dan mengadakan Dialog Kepemimpinan dan mendeklarasikan Calon Presiden Militer (CPM) di The Atjeh Connection, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/8/2022).
CPM dideklarasikan oleh para tokoh muda lintas organisasi itu atas kesadaran bersama bahwa kepemimpinan pasca-Jokowi adalah kepemimpinan yang harus kuat dan dapat mempersatukan semua elemen anak bangsa yang sudah terpolarisasi hampir satu dasawarsa.
Para deklarator CPM sangat menyadari bahwa tokoh-tokoh TNI sejak era kemerdekaan dikenal sebagai sosok pemersatu bangsa yang berjuang tanpa pamrih untuk keutuhan bangsa.
Baca Juga: Inilah Profil Komarudin alias Komar Jadi Sorotan usai PSS Sleman Kalah dari Persib Bandung
Selain itu, melihat geopolitik yang terjadi sekarang, seperti Perang Rusia-Ukraina dan gesekan yang terjadi di Laut China Selatan, menurut para deklarator CPM, dibutuhkan sosok pemimpin yang memiliki pengalaman panjang tentang pertahanan negara.
"Jika berbicara tentang pertahanan negara maka tokoh TNI itulah yang cocok menjadi pemimpin nasional pasca-Jokowi," kata Cepi Abdul Rahman, salah seorang inisiator CPM.
Cepiar, panggilan akrab Cepi Abdul Rahman, juga menegaskan bahwa secara siklus kepemimpinan, sipil-militer, maka periode berikutnya giliran tokoh militer yang menjadi Presiden RI.
“Sejak negara ini berdiri 1945, kepemimpinan nasional silih berganti antara sipil-militer. Setelah Soekarno yang sipil, dilanjutkan Soeharto yang militer; kemudian Soeharto dilanjutkan oleh Habibie, Gus Dur & Megawati yg sipil. Setelah itu dilanjutkan oleh Pak SBY yang militer; dan kini Jokowi yang sipil. Maka sesuai pola dan siklusnya maka presiden mendatang sudah sepatutnya berasal dari kalangan militer,” jelas Cepiar.
Dialog Kepemimpinan di The Atjeh Connection itu sebagai refleksi kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia dan bertemakan "Kepemimpinan yang dibutuhkan untuk mengisi kemerdekaan".
Sejumlah narasumber dihadirkan dalam dialog itu, antara lain Cepi A.Rohman (Socioprenuer), Aliy Rasyid SE MM (Alumni HMI Ubhara Jaya/Dosen), Yaumal Akbar (Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia). Juga, Yusuf Salam (Forma SKSG Universitas Indonesia), Muchlas (Presma Unindra 2018-2019) dan Sureza (Milenial Indonesia).***
Artikel Terkait
Luar Biasa! Inilah Alasan Mengapa Jasad Eril Masih Utuh Meskipun Hanyut 14 Hari
Disangka Phobia pada Air karena Eril, Ridwan Kamil Malah Beri Jawaban Lucu pada Netizen
Gugatan Presidential Threshold Serba Dilema
Relawan Siaga Adakan Penyembelihan Hewan Kurban dan Pembagian Daging Kurban di Condet
LP Ma'arif NU DKI Jakarta Mengadakan Pelatihan Manajemen Mutu Pendidikan Madrasah
Perguruan Tinggi Tidak Lagi Hanya Angan, Mahasiswa KKN Sosialisasikan Beasiswa untuk Perguruan Tinggi
Kemerdekaan Indonesia Pun Diperingati Anak-Anak Pemulung di Bantar Gebang