KLIKANGGARAN – Jungkir balik fakta di dunia yang semakin sepuh ini seringkali membuat kita hanya dapat menelan ludah. Jika dawuh Eyang dulu, istri kudu patuh kepada suami, berbeda dengan saat ini. Banyak istri yang menginginkan suami juga patuh kepadanya. Tidak tanggung-tanggung, sesajen dijadikan sarana untuk mencapai tujuan itu.
Sobat Klik tahu sesajen, kan? Kata yang sepertinya tidak asing bagi masyarakat. Ada yang menyebutnya sajen, sajian, semah, atau semahan. Tampilannya berupa makanan dan benda-benda lain seperti bunga dan dupa.
Sesajen biasanya ada di dalam kegiatan upacara-upacara tradisi atau keagamaan. Persembahan dilakukan secara simbolis untuk berkomunikasi dengan kekuatan gaib. Tidak jarang juga dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur pada kekuatan tertinggi. Kekuatan yang dipercaya telah memberi kehidupan dan menjadi pusat harapan atas berbagai keinginan positif masyarakat.
Baca Juga: Datang Tengah Malam Temani Lesti Kejora, Saat Ditanya KDRT Rizky Billar, Sandy Arifin SH: Hmmm...
Terkadang sesajen dibuat untuk menjauhkan masyarakat dari sentuhan hal-hal negatif. Ada juga yang membuatnya dan menyajikan untuk lelaku ritual negatif atau sihir. Benda-benda yang dipersembahkan dipercaya disukai oleh kekuatan gaib di dunia sihir. Dalam beberapa ritual mistis, persembahan ini diberikan kepada jin, dhayang, dan lain sebagainya.
Alkisah, ada seorang teman, sebut saja Bunga. Perempuan cantik jelita ini punya suami kaya raya, sebut saja Pohon. Pohon adalah sosok yang cukup dikenal oleh masyarakat alias public figure. Dia memiliki istri lain selain Bunga.
Seiring berlarinya waktu, usia pernikahan pun menua. Tanpa disadari Pohon makin jarang mengunjungi Bunga. Dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama istri pertamanya. Waktu utama tentu saja diperuntukkan bagi profesi. Bunga pun lambat laun merasa diabaikan.
Baca Juga: Sebelum Dilaporkan KDRT oleh Lesti Kejora, Rizky Billar Pernah Marah karena Disebut Numpang Hidup
Bunga makin sering menangis dan berkeluh kesah pada sahabatnya, sebut saja Pipit. Karena sibuk bekerja, Pipit hanya bisa menjadi teman curhatnya saat malam. Pagi dan siang hari entah dengan siapa dia bergaul. Sampai kemudian Pipit makin jarang bertemu dengannya.
Suatu hari sepulang kerja, Pipit dihadang oleh para tetangga. Secara singkat para tetangga menceritakan bahwa Bunga kesurupan. Menurut mereka, Bunga meraung-raung dengan kalimat-kalimat tak jelas. Saat bergerak atau berjalan tubuhnya melata seperti ular.
Tanpa menunggu lama Pipit berlari ke rumah Bunga bersama para tetangga. Di sana sudah ada banyak tetangga, tak satu pun berhasil meredakan Bunga. Doa-doa yang dipanjatkan bersama berhembus seperti angin lalu. Sampai Pak RT hadir bersama seorang ustadz.
Singkat cerita, semua akhirnya bersyukur karena Bunga sadar kembali. Sebelum berpamitan Pak Ustadz meminta agar sesajen di sudut kamar segera dibuang. Rupanya, tanpa melihat ke dalam kamar, Pak Ustadz mengetahui hal itu. Atas seizin Bunga, para tetangga masuk ke dalam kamar dan mengeluarkannya.
Baca Juga: Ternyata, Ada 15 Kategori Anak Yang Perlu Mendapatkan Perlindungan Khusus (AMPK), Inilah Daftarnya!!
Percaya atau tidak, saat sesajen diusung keluar kamar, melesat aroma entah di ruangan itu. Satu orang mengatakan wangi, yang lain mengatakan seperti bau bangkai. Atas arahan Pak Ustadz, barang itu dibawa untuk dibuang ke sungai. Pada detik yang sama barang itu dibawa keluar rumah, Bunga mendadak pingsan dengan mata biru lebam.
Artikel Terkait
Cerita Mistis di Balik Gedung Tinggi, Siksaan Pasang Susuk dan Terkena Santet
Cerita Mistis, Jangan Baca Jika Anda Sendirian, Dijahili Arwah!
Cerita Mistis dari Dieng, Gadis Cilik Pilihan Kanjeng Ibu
Cerita Mistis dari Dieng, Suara Denting Sendok dan Cangkir
Nyai Sampur dalam Wisata Mistis Gunung Kawi