"Malam itu aku pulang mencari Mas, untuk melaporkan hal ini. Tapi, Mas sudah keburu membahas yang lain."
"Maafkan aku ya, maafkan aku. Kini aku bahagia sekaligus sedih. Semalaman aku berada di sini menunggumu."
"Mas sudah tahu ini dari semalam?"
"Ya. Aku tak sengaja membaca hasil lab itu di meja, tapi kulihat kamu sudah tidur, jadi tak kubangunkan."
Dengan penuh air mata pula Amora mencium tangan suaminya, lalu memeluknya erat. Angin menghantar hangatnya lewat sinar mentari pagi. Tak ada satu pun makhluk pagi yang tega mengganggu mereka.
~One day on October 10, 2004
Biarkan waktu berjalan meniti kebenaran, dan jangan memanaskan api dengan bara. Jika kau ingin aku menangis, akan kuberikan air mata cinta untukmu, agar kau dapat menyatukan hati yang terburai oleh duka yang kau buat.
Jika Anda pikir teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon di-share kepadanya, terima kasih.
Artikel Terkait
Puisi Basi untuk Sang Maha
Bisik-Bisik di Bawah Selimut
Belajar dari Film Selesai, Apa yang Ingin Disampaikan Tompi?
Tips Sukses Melewati Hari di Tengah Pandemi
Monolog Sepatu Bekas